SELONG – Nasib malang menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Siti Hidayatullah.
Sepulang kerja dari Suriah, TKW tersebut mengalami gangguan mental dan hilang ingatan. Kondisi tersebut menyebabkan yang bersangkutan kini tidak tahu akan pulang kemana .Bahkan ia sendiri juga tidak mengetahui asal muasalnya.
Dalam paspor dan KTP-nya, TKW ini tercatat sebagai warga Banyumulek, Lombok Barat (Lobar) . Namun setelah dibawa ke sana, ternyata warga setempat tidak ada satu pun yang mengenalnya. Selain gangguan ingatan, ia juga tidak bisa berbicara dengan bahasa Sasak. Bisanya hanya menggunakan Bahasa Indonesia dan Timur Tengah.
TKW tersebut pertama kali ditemukan, Tafaul Kafi warga Pringgasela di Bendara Cingkareng Jakarta, Kamis lalu (9/6). Saat itu, dia terlihat kebingungan dan linglung sambil gelisah. Setelah ditanya, ternyata dia tidak tau mau pulang kemana. Dilihat paspor, dan tiketnya yang bersangkutan akan terbang dengan tujuan Lombok.‘’ Dia mau pulang ke Lombok. Tapi tidak tau Lombok mana. Akhirnya saya ajak dia dan saya bawa ke Lotim,” tutur Tafaul.
Dijelaskan, Siti ini berangkat ke Suriah tahun 2011 lalu. Saat itu ia bekerja sabagai pembantu rumah tangga. Namun karena konflik di negara tersebut yang berkepanjangan, membuat majikan dan keluarganya semua tewas diserang bom. Hanya Siti yang berhasil selamat. Ia pun kemudian diselamatkan warga sekitar. Setelah itu dia dibawa pindah Kerja ke Dubai, Emirat Arab. ‘’ 2014 lalu katanya dia sempat pulang ke Banyumulek Lobar, tapi saat itu tidak ada yang kenalnya. Akhrinya dia balik lagi,” tuturnya.
Tapi karena visa kerjanya sudah habis, ia pun kemudian dipulangkan oleh majikannya di Dubai ‘’ Semua perjalanan dan biaya pulangnya ditanggung oleh majikan,” sebutnya.
Siti ini lanjutnya Siti dititip di rumah saudaranya di Masbagik. Karena khawatir adanya anggapan negatif masyarakat, ia pun memutuskan untuk melaporkan masalah ini ini ke lembaga pemerhati perempuan. Setelah itu Siti dibawa ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transimigrasi (Dissosnakertran) Lombok Timur.
‘’ Saya khawtatir dengan bisikan orang. Makanya saya bawa ke Dissosnakertran dibantu teman dari (LSM) Bhakti Mampu,” pungkasnya.
Sementara Siti yang ditanya, sama sekali sekali tidak ingat terkait perjalananya sebagai TKW termasuk tidak mengetahui asalnya. Ia hanya tahu kalau ia sebelumnya sudah bekerja di Suriah. Dan ia bersyukur bisa pulang dengan semua biaya ditangggung oleh majikannya. ‘’ Syukur bisa pulang, tiket semuanya ditanggung,”jawabnya spontan.
Pemerhati perempuan dari LSM Bhakti Mampu , Triati yang mendampingi korban mengaku mereka masih kesulitan untuk berkomunikasi dengan TKW tersebut. Ini disebabkan karena yang bersangkutan hilang ingatan. Tapi pihaknya bersama dinas terkait, tetap berusahan dan terus mencari tahu dari mana asal muasal korban ini. ‘’ Sambil kita cari asalanya, untuk sementara kita akan titip dia ke dinas sosial provinsi,” pungkasnya.
Berbagai duagaan muncul. TKW ini diduga sebagai korban perdagangan manusia. Sebab identitas dan dan dokumen korban sebagai TKW diduga dipalsukan, terutama tanggal lahirnya. Yang lainnya, korban diduga hilang ingatan karena trauma berat akibat konflik yang terjadi di negara Suriah. (lie)