

MATARAM – Aksi tidak pantas dan brutal dilakukan oleh seorang siswa kepada gurunya di SMKN 1 Monta, Kabupaten Bima. Hanya gara-gara dilarang merokok di dalam ruang kelas, siswa berinisial MH langsung memukul gurunya bernama Muhammad Sofyan, hingga mengalami luka lebam di bagian wajah, pada Selasa (7/11) sekitar pukul 09.00 Wita.
Perilaku tidak terpuji oknum siswa MH di SMKN 1 Woha di Bima mendapat perhatian serius dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTB. Ketua PGRI NTB Yusuf geram dan menyesalkan perlakuan tidak sepantasnya dilakukan seorang siswa kepada gurunya. Aksi kekerasan siswa kepada gurunya ini menjadi presen buruk dunia pendidikan. Karena itu, ia meminta aparat kepolisian memproses hukum aksi kekerasan oknum siswa MH kepada gurunya itu.
“Silakan diselesaikan secara kekeluargaan, tapi proses hukum harus tetap berjalan. PGRI Bima kita minta supaya tetap mengawal persoalan tindaan kekerasan siswa kepada guru ini sampai ke meja persidangan,” tegasnya.
Menurut Yusuf, kerjadian pemulukan guru oleh siswa ini menjadi preseden buruk jika dibiarkan. Sebab akan melukai guru seluruh Indonesia. Jangan sampai, kejadian di guru di Sumbawa Barat menertibkan siswanya, namun tetap diproses secara hukum di meja persidangan oleh orang tua. “Kami minta LBH PGRI supaya mengawal sampai tuntas masalah pemukulan guru oleh siswa ini. karena ini bisa menjadi preseden buruk, jika dibiarkan,” kesalnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB H Aidy Furqan mengaku menyesalkan kejadian aksi premanisme siswa kepada gurunya di SMKN 1 Woha Kabupaten Bima.
“Sangat menyesalkan kejadian tersebut,” tandasnya. Sebelumnya, guru SMKN 1 Woha, Kabupaten Bima, Muhammad Sofyan (33 tahun) berasal dari Desa Samili, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima menegur siswa MH bersama lima rekannya saat merokok di dalam ruangan kelas belajar. Sebagai guru di sekolah itu, Sofyan menegur dan memperingatkan MH dan teman-temannya untuk tidak merokok di dalam kelas, karena melanggar aturan sekolah.
Tak terima ditegur pelaku MH dan teman-temannya merasa tersinggung dan akhirnya peristiwa yang tak beradab itu terjadi,Muhammad Sofyan dipukul berkali kali hingga wajahnya babak belur oleh siswa MH.
“Ada 5 siswa yang ketahuan merokok oleh pak guru Sofyan. Namun dari 5 siswa ini MH langsung memukul guru yang bersangkutan,” ungkap Kepala SMKN 1 Woha Tursana saat dikonfirmasi, Rabu (8/11).
Pasca peristiwa itu pihak sekolah setempat telah memanggil terduga pelaku dan orang tuanya. Mereka telah diberikan pembinaan dengan pemberian sanksi siswa terkait dikembalikan ke orang tuanya untuk mencari sekolah lain yang cocok buat dia.
“Khusus untuk MH itu kita kembalikan ke orang tuanya, sedangkan temannya yang lain tetap dibina,” ujarnya.
Selain sanksi dikembalikan ke orang tuanya, terduga pelaku juga telah dilaporkan ke Mako Polsek Woha. Kepala sekolah berharap polisi bisa mengusut tuntas kasus pemukulan tersebut agar memberikan efek jera terhadap bersangkutan dan peserta didik lainnya. “Kalau di sekolah sudah damai,” terangnya. (adi)