Puaddi Tepis Yatofa Dukung Iqbal-Dinda

Achmad Puaddi FT (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Anggota DPRD NTB Achmad Puaddi FT menepis ada dukungan dari Pimpinan Yayasan Yatofa TGH Fadly FT kepada pasangan Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-IDP).

Adik kandung H. M. Suhaili FT itu menyayangkan ada politisasi pertemuan Bakal Calon Gubernur NTB Lalu Iqbal dengan Pimpinan Yayasan Yatofa TGH Fadly FT atau akrab disebut Tuan Guru Bodak tersebut.

Menurutnya, Pimpinan Yatofa adalah tokoh agama sekaligus tokoh masyarakat, sehingga siapa pun yang datang silaturahmi pasti diterima oleh beliau.

Ia berharap kepada semua pihak terutama jemaah Yatofa atau yang biasa dikenal dengan jemaah TGH Fadhil Thohir dan zuriat TGH Fadhil Thohir, menjaga persatuan dan kesatuan. “Saya berharap kepada jemaah Yatofa, dalam situasi politik seperti saat ini untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Provinsi NTB tersebut, Rabu kemarin (7/8).

Baca Juga :  PAN Final Usung Iron-Edwin Bukan SJP-Nas

Jangan sampai persatuan dan kesatuan atau keutuhan di antara murid dan zuriat TGH Fadhil Thohir yang sudah dirintis oleh Almaghfurlah itu akan rusak begitu saja oleh situasi politik. “Karena sekarang tahun politik,  situasi dimanfaatkan oleh kepentingan politik, digoreng-goreng untuk suksesi dirinya oleh politisi,” ucapnya.

Menurutnya, mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah secara pribadi juga punya hubungan dekat dengan TGH Fadly FT. Bahkan, Zulkieflimansyah termasuk sebagai pembina di dalam Pemuda Yatofa. Artinya TGH Fadly FT, sangat mengedepankan silaturahmi dengan tidak memandang siapa pun. “Dengan siapa pun kita harus bersilaturahmi, tidak memandang suku, ras, bahkan SARA tidak menjadi penghambat,” terangnya.

Baca Juga :  PKS Keluarkan Rekomendasi untuk Danny-Zaky Pekan Ini

Ia menilai, hal itu sebagai bentuk keteladanan yang ditunjukkan oleh TGH Fadly FT atau Tuan Guru Bodak. TGH Fadly FT dalam pengajian di depan jemaah, selalu menyampaikan bahwa pilihan politik adalah hak setiap orang, yang harus dilandasi dengan keikhlasan.

“Beliau mengajarkan kepada kita semua. Boleh beda dalam hal politik. Tetapi persaudaraan, persatuan dan kesatuan di dalam jemaah tetap utuh. Yatofa tetap utuh,” lugasnya. (yan)

Komentar Anda