PSMK Gelar Syukuran Ditetapkan HKN 19 April

KOMPAK: Paguyuban Selaparang Mandalika Keris (PSMK) terus membangun kekompakan dan membangun silaturahmi. (SUDIRMAN)

MATARAM – Setelah ditetapkan Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon yang secara resmi mencanangkan tanggal 19 April sebagai Hari Keris Nasional (HKN), para pencita keris yang tergabung dalam Paguyuban Selaparang Mandalika Keris (PSMK) menggelar syukuran Hari Keris Nasional (HKN) 19 April. Puluhan pencita keris berkumpul di sekretariat PSMK di Lingkungan Karang Taliwang, Kelurahan Karang Taliwang.

Ketua Paguyuban Selaparang Mandalika Keris (PSMK), Fathul Mubin Abdullah menyampaikan, penetapan HKN 19 April didukung penuh. Semua pencita keris menyampaikan dukungan penuh, memperkenalkan kembali nilai-nilai keris sebagai warisan budaya yang memiliki makna historis, artistik, dan spiritual, ”katanya, Jumat (23/5).

Hadir dari semua daerah dan pencita keris dari Pulau Lombok, Lurah Karang Taliwang, Lalu Halit Winsu Jati, para pencita keris mendeklarasikan dukungan penuh atas ketetapkan HKN 19 April. Di mana keris merupakan salah satu dari 16 warisan budaya tak benda Indonesia yang diakui UNESCO.

Fathul menambahkan, para pencita keris di NTB terus bertambah. Dia berharap Paguyuban Selaparang Mandalika ini bisa menjadi rumah besar untuk belajar tentang keris. Kita bangkit bersama untuk merasakan kecintaan pada. Kami berharap Paguyuban Selaparang Mandalika ini bisa menjadi rumah besar untuk belajar tentang keris, dan kalangan milenial banyak bergabung,” ucapnya.

Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) Koordinator Wilayah Nusa Tenggara Barat, Lalu Kusnawan menambahkan, bertepatan dengan hari berdirinya Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI), lembaga budaya yang telah diakui dan terakreditasi oleh UNESCO. Sebagai satu-satunya lembaga yang diakui oleh UNESCO dan pemerintah Indonesia dalam menjaga warisan budaya keris.

Menurutnya, keris bukan hanya simbol budaya, tetapi juga sumber mata pencaharian bagi banyak perajin. Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor pariwisata dan UMKM sangat penting untuk mendukung keberlanjutan kerajinan keris.”Keris adalah salah satu heritage warisan budaya yang bisa kita bawa ke arah pariwisata, sehingga jangan sampai luntur. Ini terus kita edukasi kepada anak-anak muda,” ujarnya.

Indonesia, sebagai salah satu kiblat pengrajin keris yang diakui oleh UNESCO, memiliki banyak potensi yang perlu terus dikembangkan. Lalu Kusnawan berencana menggelar berbagai kegiatan seperti pameran, edukasi keris, dan seminar untuk memperkenalkan nilai-nilai keris kepada generasi muda. Keris dari pulau lombok kedepanya bisa memiliki ciri khas.

Saat ini, pentingnya edukasi kepada masyarakat secara luas tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya keris. Kalangan pencita keris terus aktif melakukan edukasi dan menyemalatkan keris-keris leluhur di Pulau Lombok. (dir)