Proyek Ruang Terbuka Publik di Pancor Mangkrak

TERHENTI: Tampak tidak ada aktivitas di lokasi proyek RTP Pancor saat wartawan koran ini turun kemarin. (GAZALI/RADAR LOMBOK)

SELONG- Proyek pembangunan Ruang Terbuka Publik (RTP)  di eks pertokoan Pancor tidak berjalan mulus. Proyek yang  ditangani Balai  Prasarana  Permukiman Wilayah (BPPW) NTB dengan anggaran sekitar Rp 2,5 miliar melalui program “Kotaku” ini  kondisinya mangkrak.

Dari pantauan koran ini di lokasi proyek, tidak  ada aktivitas pekerjaan apapun dan yang terlihat hanya alat berat yang ditinggalkan oleh pihak kontraktor. Kondisi proyek terbengkalai dan telah  berlangsung kurang lebih selama satu bulan. Progres pembangunan fisik    pun hanya fondasi yang telah rampung.  Mandeknya pembangunan RTP ini juga dipertanyakan oleh warga setempat.

Kepala Bappeda Lotim, Hj. Baiq Miftahul Wasly ketika dikonfirmasi  terkait mangkraknya proyek tersebut mengaku, pengerjaan proyek ini sepenuhnya bukan kewenangan  Pemkab Lotim. Ini adalah proyek program “Kotaku” yang ditangani langsung oleh BPPW NTB yang merupakan perpanjangan tangan Kementerian PUPR.” Kalau berkaitan dengan teknis kami tidak pas untuk menjelaskan. Apalagi  ini mereka yang punya uang,” ungkapnya kemarin.

Baca Juga :  Pabrik Pupuk Mangkrak, Komisi II Datangi Kemenperin

Yang pasti lanjutnya, untuk kejelasan dan kelanjutan proyek ini  pihaknya telah berupaya menjalin koordinasi dengan koordinator BPP yang ada di Lotim.  Termasuk juga memastikan proyek akan dilanjutkan kembali. Terlebih lagi terang Wasly, proyek RTP ini juga  dikerjakan satu paket dengan proyek perpipaan dan  penataan saluran sangkon di Keluarkan Pancor. Dan  pengerjaan dua proyek tersebut saat ini juga dihentikan.” Termasuk  juga secara tertulis kita meminta progres laporan pekerjannya. Tapi sampai saat ini kita belum menerima jawaban. Soalnya masih sedang dikoordinasikan di internal BPP,” terangnya.

Meski proyek ini  ditangani langsung oleh BPP, namun Pemkab Lotim tetap punya kewenangan untuk memantau perkembangan dan progres pengerjaan proyek tersebut. Terlebih lagi proyek ini ditargetkan rampung Oktober mendatang.” Makanya kita akan terus menjalin koordinasi dengan mereka. Nanti kita akan lihat seperti apa perkembangannya.  Karena gimana pun  pengerjaannya harus selesai,” tegasnya.

Baca Juga :  Dua Pemuda di Lombok Timur Diamankan Saat Mengambil 3,4 Kg Ganja

Anggaran Rp 2,5 miliar dari pusat diakuinya memang belum  mencukupi untuk merampungkan  proyek ini.  Terlebih  total anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 7,5 miliar.  Karenanya Pemkab Lotim berencana mengalokasikan anggaran tambahan di APBD mendatang.” Makanya kita akan tunggu pengerjaannya sampai akhir tahun. Baru setelah itu kita bisa mengambil ancang- ancang. Apalagi ini menjadi program prioritas maka  bagaimanapun harus tuntas. Untuk itu kita akan mencoba bertemu langsung dengan pihak-pihak terkait baik yang ada di sini maupun yang ada di Mataram,” tutup Wasly. (lie)

Komentar Anda