Proyek Perumahan PT Varindo Diprotes Petani

PERUMAHAN : Proyek perumahan PT Varindo Lombok Inti di Jalan Lingkar Selatan, Unram Residence menuai banyak protes kalangan petani karena saluran irigasi yang rusak. (Sudirman/Radar Lombok)

MATARAM – Kalangan petani Mapak melayangkan protes terkait dengan pembangunan perumahan PT Varindo Lombok Inti di Jalan Lingkar Selatan, Unram Residence, banyak saluran irigasi yang selama ini menjadi ujung tombak petani tidak berfungsi optimal sejak pembangunan. Karena saluran banyak rusak dan tertimbun material.

Ketika kalangan petani membutuhkan air, para pekaseh harus bekerja ekstra untuk menguras material yang menimbul saluran irigasi. Proyek yang berlokasi di jalan Lingkar Selatan tersebut sudah membuat banyak petani Mapak Indah, Mapak Dasan kesulitan mengalirkan air persawahan. Protes ini, telah disampaikan ke kalangan komisi III DPRD Kota Mataram terkait dengan kondisi saluran irigasi saat ini. Kelompok petani juga menyayangkan izin dipermudah selama ini oleh Pemkot Mataram, terkait dengan kondisi beberapa kawasan lingkar selatan. Ketua kekompok Tani Pade Angen, Kecamatan Sekarebela H Ihlas mengatakan, beberapa lahan produktif untuk pertanian sudah habis saat ini untuk pembanguan  mega proyek rumah komersil. Karena kota Mataram sudah tidak lahan lagi. Proyek perumahan komersil semakin banyak tumbuh. ‘’Kita harapkan ini diperhatikan kondisi lahan-lahan pertanian produktif,’’ katanya kepada Radar Lombok, Minggu (14/5).

Baca Juga :  IDI Mataram Bantah Tudingan Penyebab Maladministrasi Dokter Spesialis

Keluhan para petani terkait dengan saluran irigasi sudah bukan pertama kali, sudah banyak saluran yang tertimbun akibat proyek rumah komersil. Seperti PT Varindo Lombok Inti di Jalan Lingkar Selatan, Unram Residence. Semua petani Mapak Indah, Mapak Dasan kesulitan air di tengah musim tanam kedua saat ini. ‘’Kita harapkan ini diperhatikan, pemkot tidak asal-asalan memberikan izin perumahan,’’ sesalnya.

Kawasan produktif pertanian di kecamatan Sekarbela, hampir 70 persen sudah habis menajdi perumahan. Kedepan lumbung pangan, pastinya akan menjadi ancaman Kota mataram karena lahan pertanian terus berkurang.

Selama ini, kondisi lahan-lahan semakin kritis akibat dari sistem pengairan yang semakin rusak. Karena kodisi lahan-lahan yang ada saat ini sistem pengairan yang dinilian tidak efektif dari liombah rumah tangga perumahan. Unsur hara tanah menajdi kurang, serta banyak penyakit padi yang mengancam selama ini.

Anggota komisi III DPRD Kota Mataram Ahmad Azhari Gufron mengatakan, kondisi lahan dikawasan sekarbela selama ini sudah jelas dalam perda RTRW kawasan respan air. Sehingga bisa mencegah genangan maupun banjir, ketika hujan lebat. Namun saat ini, kondisi dilapangan banyak muncul pembangunan perkantoran maupun perumahan. ‘ Kita harapkan kawasan ini untuk dipertahankan menjadi kawasan resapan. Jangan sampai dibangun, namun dampak kedepanya tidak dipikirkan,’’katanya.

Baca Juga :  Pegawai Selingkuh Jadi Atensi KASN

Dalam perda RTRW sudah jelas, beberapa izin harus dipertimbangan termasuk dampak kerusakan lingkungan yang harus diperhatikan saat ini. ‘’Kita harapkan dinas terkait memperhatikan kondisi lapangan saat ini,’’ singkatnya.

Terpisah Management Representative PT.Varindo Lombok Inti Kusnardi yang dikonformasi melalui via telpon membantah telah melakukan kerusakan saluran irigasi petani saat ini di kawasan Mapak.  Proyek pembangunan PT Varindo Lombok Inti di Jalan Lingkar Selatan, Unram Residence telah memenuhi izin selama ini dan diperhatikan kondisi lingkungan. ‘’Kami tidak ada merusak saluran irigasi, sebaliknya kami melakukan perbaikan dan normalisasi. Yang ada kita bangun kembali dan normalisasi saluran irgasi dikawasan tersebut,’’ singkatnya. (dir)

Komentar Anda