Proyek Perluasan TPA Kebon Kongok Dimulai Agustus

KOLAM AIR LINDI: Kondisi kolam penampung air lindi TPAR Kebon Kongok yang sudah penuh. Tahun ini akan digarap perluasan TPA.(Fahmy/Radar Lombok)

GIRI MENANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi NTB menargetkan proyek perluasan Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok bisa dimulai pada Agustus mendatang. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 6 miliar. Dana sudah siap di APBD tahun 2022 Pemprov NTB.

Perluasan lahan TPA akan dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi NTB. Namun hingga saat ini, warga yang wilayahnya kena proyek perluasan masih menolak.

Kepala Dinas LH Provinsi NTB, Julmansyah, menjelaskan, saat ini proyek perluasan TPA sudah masuk tender. Rencananya pembangunan akan bisa dimulai bulan Agustus mendatan dengan anggaran yang disiapkan sekitar Rp 6 miliar. “Kita targetkan bulan Agustus sudah dimulai, saat ini sudah proses tender di Dinas PUPR,” katanya kemarin.

Terkait beberapa hal yang menjadi permintaan warga yang menolak, Julmansyah menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan diskusi dengan Dinas PUPR dan berusahamemenuhi permintaan masyarakat seperti menyelesaikan masalah air lindi. Untuk air lindi, DLH dan Dinas PUPR akan berupaya melakukan penyedotan air lindi yang sekarang sudah penuh bahkan sampai tumpah ke jalan dan sungai. “Untuk solusi jangka pendek masalah air lindi akan kita lakukan penyedotan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bappeda Sosialisasikan Studi Kelayakan SIHT

Saat ini sedang dilakukan upaya mencarikan anggaran. DLH berharap anggaran penyedotan air lindi bisa tersedia pada APBD Perubahan nanti. Namun sambil menunggu APBD Perubahan disahkan, pengelola TPA sudah melakukan upaya penyedotan juga dan sudah membuat kolam untuk menampung air lindi. “Kita sudah buatkan kolam penampung, dan kita berusaha membersihkan sampah,” paparnya.

Ditambahkan Julmansyah, perluasan TPA akan menghabiskan lahan sekitar 5 hektar. Areal perluasan TPA jauh berbeda dengan areal TPA yang ada sekarang ini. Kedepan pengelolaan sampah di TPA akan menggunakan teknologi. Sampah yang datang ke TPA tidak langsung dibuang, tetapi akan disortir dulu di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) yang akan dibangun nanti. “Jadi misalnya sampah masuk 200 ton sehari dari Kota Mataram dan Lombok Barat, nanti di TPA ada proses mengubah bentuk sampah, sisanya atau residu dari pengolahan sampah itulah yang dibuang,” jelasnya.

Baca Juga :  Jual Tiket Palsu di Sesaot, Guru PNS Jadi Tersangka

Sementara itu Kepala UPTD TPAR Kebon Kongok Ida Bagus Gede Sutawijaya mengatakan, dari informasi yang diterima dari Dinas PUPR, lama pembangunan diperkirakan sekitar enam bulan. Ada dua item pembangunan dalam proyek perluasan TPA ini yakni instalasi pengelolaan air lindi, dan bangunan yang lain yaitu pembangunan lahan renville.(ami)

Komentar Anda