Proyek Jembatan Ambruk Segera Dilanjutkan

Mudahan (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Kelanjutan proyek pengerjaan jembatan maut Pancor- Sekarteja yang  telah memakan korban beberapa waktu lalu dipastikan akan segera dilanjutkan kembali. Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat, menjanjikan realiasi kelanjutan pengerjaan jembatan itu akan mulai dilakukan tahun ini.

Kabid Bina Marga dinas PU Mudahan menyampaikan, untuk pengerjaan lanjutan jembatan itu jumlah  anggaranya sama dengan sebelumnya yaitu Rp. 700 juta lebih. Begitu juga dengan pihak yang mengerjakan, tetap menggunakan kontraktor  yang sama seperti pengerjaan sebelumnya.

“Kelanjutan pengerjaan jembatan ini masuk dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan (DPAL). Dengan anggaran dan kontraktor yang sama ,” kata Mudahan, Senin (2/1).

Namun lanjutnya, karena proses hukum  juga sedang berjalan di Polres terkait dugaan korupsi proyek pengerjaan tahap pertama. Maka  untuk kepastian kelanjutan pengerjaan jembatan itu, mereka akan menunggu dulu  tanggapan dari pihak kepolisian. Jika itu sudah keluar,  baru setelah itu  akan diusulkan masuk ke DPAL. “Untuk kepastian pengerjaan kami masih menunggu dan kami terlebih dahulu akan bersurat ke Polres,” terangnya.

Baca Juga :  TSK Baru Jembatan Roboh Tunggu Hasil Persidangan

Sementara terkait kajian teknis dari tim ahli Unram , katanya   sudah keluar. Bahkan proses pengerjaannya nanti sepenuhnya akan di damping langsung oleh tim ahli Unram itu sendiri. Pengerjaan fisik jembatan ini, tetap  akan melanjutkan pembangunan fisik bagian atas, atau pengerjaan tahap dua.

Sedangkan, terkait sejumlah  proyek jalan tahun 2016 yang tidak  bisa dituntaskan di tahun tersebut, ia mengaku hanya tinggal dua paket proyek jalan saja . Proyek jalan tersebut ialah  pengerjaan  Jalan Sordang-Korleko. Hal ini disebabkan karena sebelumnya terkendala proses pembebasan lahan. “Karena terkendala perluasan lahan sehingga proses pengerjaan belum sampai 100 persen sampai akhir tahun 2016,” akunya.

Dengan ini maka pihak kontraktor  pun terpaksa harus diberikan  perpanjangan waktu selama 50 hari kedepan untuk menuntaskan pengerjaanya. Namun  konsekuensinya mereka tetap  dikenakan denda dari sisa pengerjaan yang tidak bisa diselsaikan sesuai dengan perjanjian kontrak. “Sementara sejumlah proyek jalan lainnya yang dikerjakan 2016, semuanya sudah tuntas 100 persen,” terang dia.

Baca Juga :  Banyak Proyek Belum Ada Dokumen Tender

Disinggung terkait sejumlah proyek di PU terutama proyek jalan yang sebagian besar dikerjakan jelang akhir tahun,  Mudahan menjawab , pihaknya  kini berupaya untuk tidak mengulangi hal itu lagi. Bahkan  proyek jalan di tahun 2017 , pengerjaanya akan kita mulai diawal tahun anggaran. Perencanaan pun  sudah sudah   disiapkan dan  tinggal di eksekusi.

“Kalau tiak ada hambatan, mudah –mudahan Januari atau pertengahan sudah bisa dimulai,” yakinya.

Untuk 2017, anggaran pengerjaan proyek jalan di PU  didapatkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 98 miliyar kemudian dari Dana Alokasi Umum (DAU) 31 miliyar. Ini akan digunakan untuk pengerjaan 80 kilometer  jalan yang tersebar di semua kecamatan di Lotim.

“Sudah kita persiapkan perencanaan 200 kilometer. Namun karena menyesuaikan anggaran , yang bisa hanya  80 kilometer. Karena 200 kilometer kebutuhan anggaran sampai Rp. 300 miliyar,” tungkas Mudahan. (lie)

Komentar Anda