Proyek Galian Kabel PLN Diprotes Warga

DIPROTES : Galian kabel bawah tanah PLN di Jalan Saleh Sungkar banyak diprotes warga (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM– Proyek galian kabel bawah tanah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) di sepanjang Jalan Saleh Sungkar Ampenan membuat jalan setempat macet setiap hari.

Sejumlah warga mengeluhkan kondisi ini. Salah seorang warga Pelembak Ampenan, Anita Sukma, misalnya, mengeluhkan kondisi ini serta pernah melayangkan surat ke pihak PLN. “ Galian juga beberapa kali  menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Galian tidak ditimbun secara bagus,” ungkapnya kemarin.

Proyek galian kabel PLN ini dimulai sejak akhir 2016 dan sampai sekarang belum kelar. Menurut informasi, kabel bawah tanah dipasang mulai depan kantor PLN Rayon Tanjung Karang sampai Senggigi. “Proyek ini terkesan asal jadi. Tanah yang sudah digali ditimbun asal-asalan atau asal jadi begitu saja. Tidak bertanggungjawab,” ungkap Anita.

Baca Juga :  Gubernur Diminta Sikapi Kasus Monopoli Proyek

[postingan number=3 tag=”pln”]

Sementara itu warga Banjar, Hamidun, juga berharap pengerjaan proyek segera tuntas dan tidak asal-asalan.” Bukannya dipadati langsung timbunannya, malah dibiarkan gembur gitu. Susah jadinya kendaraan kami keluar masuk,” sesalnya.

Sementara itu Camat Ampenan Zarkasi menyayangkan pengerjaan proyek galian PLN yang telah lama berlangsung belum tuntas. Ia juga telah menjalin koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram untuk menyetop galian kalau terus merusak aspal jalan dan trotoar.

Baca Juga :  Cuaca Buruk, Tiang Listrik PLN Bertumbangan

Menurutnya, adanya lubang galian tersebut mengganggu arus lalu lintas di sepanjang Jalan Saleh Sungkar. Apalagi ada alat  berat serta lubang yang cukup dalam. Saat malam hari cukup membahayakan pengendara.” Kita minta PLN segera tuntaskan proyek galiannya.

Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) H. Mahmudin mengatakan, surat teguran telah lama disampaikan. Beberapa lokasi galian akan dilakukan kroscek ulang, karena sesuai aturan mereka harus kembalikan ke bentuk semula. “Sudah kita tegur awalnya, karena galian banyak menuai protes warga,” katanya.(dir)

Komentar Anda