Program UHC Dibanjiri Protes Warga

KELUHAN : Masyarakat banyak keluhkan program UHC yang dicanangkan pemkot mataram dibidang pelayanan kesehatan. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Meski sudah menyadang Universal Health Coverage (UHC) di Kota Mataram. Tetapi, persoalan pelayanan kesehatan masih bermasalah dan banyak warga tidak tahu selama ini. Bahkan, masyarakat kerap tidak terlayani tenaga medis ditingkat dasar dari puskesmas sampai RSUD Kota Mataram. Banyak warga melayangkan protes terkait dengan pelayanan yang tidak maksimal selama ini.

Padahal, program ini salah satu program yang dinilai tidak membuat masyarakat kewalahan lagi ketika sakit mereka cukup membawa e-KTP dan bisa mendapatkan perawatan dari puskesmas sampai RSUD Kota Mataram. Pimpinan fraksi DPRD Kota Mataram menemukan banyak persoalan. Ketua Fraksi PKS Hj Istiningsih mengatakan, selama ini masyarakat ingin memegang kartu seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS) maupun kartu BPJS. ‘’Dengan program UHC di Kota Mataram, ketika masyarakat  ke puskesmas, belum ada yang memahami dengan bermodal KTP,  terkadang belum ada yang masuk data.  Sosialisasi di tingkatkan di tingkat bawah perlu dilakukan karena banyak warga yang di tolak dalam pelayanan kesehatan,’’ katanya kepada Radar  Lombok, Kamis (3/11).

                Program UHC yang sudah enam bulan berjalan kerja sama Pemkot mataram dengan BPJS Kesehatan, dinilai tidak maksimal. Bahkan, perlu ada evaluasi kembali. Karena masyarakat yang sudah memiliki e-KTP saja masih banyak ditolak dan harus bolak balik mengurus adminitrasi kembali. Padahal, dengan status ini, semestinya persoalan bayar membayar yang selama ini kerap menjadi batu sandungan bagi masyarakat untuk dapat mengakses layanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit tidak lagi membuat masyarakat menjadi pusing dibawah. ‘’Ketika tidak tedata di sistem mereka harus ke Dukcapil dan memperbaiki datanya. Dalam waktu 3 x 24 jam. Ini masyarakat sudah terdesak dalam pelayanan kesehatan kembali dipersulit,’’ sesalnya.

                Hal senada juga diungkapkan ketua Fraksi PDI Perjuangan Nyayu Ernawati. Pada awalnya, program UHC yang di lauching pemkot Mataram dinilai sangat baik. Tetapi kenyataan di lapangan, selama ini masyarakat banyak tertolak dalam pelayanan kesehatan di puskemas maupun rumah sakit plat merah. ‘’Dengan cukup menunjukkan KTP Mataram, maka warga akan mendapat pelayanan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Nyatanya, pelaksanaan UHC di lapangan, diduga masih banyak  masalah dan berdampak pada tidak dilayani masyarakat,’’ kesalnya.

Selama ini, masih banyak  pegawai kita di Puskesmas dan rumah sakit mengetahui masalah ini (UHC) karena masih saja sering ditanyakan. Sedangkan dengan UHC ini, seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan kepada DPRD Kota Mataram, bagi warga Kota Mataram utangnya tetap, tetapi dia bisa berobat. ‘’Alhamdulillahnya kalau masyarakat punya kontak anggota dewan. Kalau nggak punya kontak anggota dewan, mereka pulang ndak jadi berobat karena utangnya banyak sekali. Ini yang terjadi pak. Ini seperti apa sebenarnya, saya sering terima keluhan dan mendampingi masyarakat berobat,’’ ujarnya.

Mestinya, program UHC ini telah digencarkan dan disosialisasikan ke petugas medis juga. Dan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima, bukan sekedar program. Uang daerah sudah disiapkan selama ini dan kerja sama sudah berjalan dengan BPJS Kesehatan.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Mataram , dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati mengatakan, memang untuk pelayanan program UHC masih banyak ditemukan kendala. Bahkan, beberapa pasien tidak terdata sistem. Tetunya, petugas kami memberikan arahan untuk pasien untuk memperbaiki data e-KTP ke Dukcapil. ‘’Banyak ditemukan tidak terdata di sistem NIK, sehingga kami berikan massa perbaikan 3 x 24 jam sesuai aturanya, tetapi pelayanan tetap kita berikan,’’ katanya.

Pihaknya, terus menjalin koordinasi dengan Dikes, BPJS Kesehatan. Karena program ini, merupakan program yang berkesinambungan antar OPD.  Salah satu kendala, selama ini tidak terdata masih banyak kok ditemukan e-KTP yang tidak terdata sistem. ‘’Kita ingin perbaiki bersama-sama, sehingga dari segi pelayanan kesehatan juga bisa berjalan maksimal,’’ singkatnya. (dir)

Komentar Anda