SELONG – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lombok Timur menggelar review usaha garam rakyat yang bertempat di Wisma Karina Selong, Senin (13/12). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR ) terutama yang ada di wilayah selatan Lotim.
Acara dibuka oleh Plt Kepala DKP Lotim, M. Zainuddin dan dihadiri OPD terkait baik Lotim maupun provinsi. Hadir juga puluhan petani garam Jerowaru.
Di kesempatan ini Plt Kepala DKP Lotim, M. Zainuddin, mengaku bangga melihat antusiasme para petambak garam. Termasuk juga memberikan apresiasi karena kegiatan tersebut bisa terselenggara dengan lancar dan baik.” Di tahun ini kita memiliki kegiatan tambak terintegrasi khususnya di desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru,” ungkap Zainuddin.
Di tahun 2022 mendatang Lotim kembali dipercaya oleh pemerintah pusat untuk melanjutkan program PUGAR. Hal ini tentunya patut disyukuri karena mengingat dari beberapa kabupaten di Indonesia yang mendapatkan program tersebut di tahun 2021, namun tidak diberikan lagi di tahun 2022 mendatang karena sejumlah pertimbangan.” Tapi program ini di Lotim kembali akan kita lanjutkan di tahun 2022. Bahkan kita mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat,” terang Zainuddin.
Selain program tersebut, Lotim di tahun 2022 juga akan mendapatkan beberapa program lain yang berkaitan dengan pengembangan usaha garam rakyat ini. Salah satunya adalah pembangunan gudang untuk garam yang juga bertempat di Kecamatan Jerowaru. Pembangunan gudang ini satunya dianggarkan oleh pemerintah pusat dan satunya lagi oleh pemerintah provinsi.” Anggaran yang kita dapatkan di tahun mendatang tentunya akan semakin bertambah. Dan kita juga sangat mengapresiasi kerjasama yang baik teman-teman ada di DKP Lotim yang selama ini tak pernah berhenti melakukan pelatihan dan pendampingan ke para pengusaha garam kita yang ada di Lotim. Terutama para penyuluh di Jerowaru yang juga telah bekerja keras dan terus aktif memberikan penyuluhan,” terangnya.
Potensi garam di Lotim sangat besar yang terdiri dari lahan produktif seluas 293, 35 Ha dan lahan tidak produktif seluas 1.091, 78 Ha. Luas lahan tersebut tersebar di Kecamatan Jerowaru dan Keruak. Jumlah petambak garam di Lotim mencapai 304 orang. Sedangkan di tahun 2020 jumlah produksi garam di Lotim mencapai 13.726, 3 ton dengan jumlah stok 681, 832 ton.
Diketahui program PUGAR yang digagas oleh pemerintah pusat ini bertujuan untuk menyejahterakan petambak garam rakyat dan mendorong terwujudnya swasembada garam nasional. Termasuk juga meningkatkan kapasitas pelaku usaha garam rakyat. Terlebih lagi Lotim terutama wilayah selatan Lotim ini merupakan salah satu sentra garam rakyat yang telah melaksanakan program PUGAR sejak beberapa tahun lalu.(lie)