SELONG – DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) lakukan sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai langkah dalam memberikan akses gizi bagi masyarakat. Akses gizi yang tercukupi diharapkan dapat melahirkan generasi yang kuat dan cerdas dimasa mendatang.
Kegiatan sosialisasi program MBG di Yayasan Ar Rahmah, Masbagik Selatan, Lombok Timur, NTB diikuti 300 orang lebih dan dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Lalu Muhammad Iwan Mahardan, dan Wakil Bupati Lombok Timur Edwin Hadiwidjaya.
Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar menyampaikan informasi terkait kegiatan sosialisasi dan implementasi program MBG di Lombok Timur.
“Program MBG telah dilaksanakan melalui kolaborasi antara BGN, Pemkab dan berbagai pihak, termasuk perusahaan swasta, untuk memastikan keberlanjutan program MBG,” terang Muazzim Akbar.
Menurutnya, program MBG bukan hanya untuk mengenyangkan perut peserta didik, tetapi untuk mengajari kebiasaan makan sehat yang bergizi agar anak-anak Indonesia memiliki kualitas kesehatan yang lebih baik.
“Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan makanan bergizi secara rutin, sehingga program ini menjadi sangat penting,” katanya.
Muazzim menambahkan bahwa selain memberikan manfaat langsung kepada peserta didik, program MBG juga berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
“Staf yang bekerja di dapur-dapur MBG sebagian besar adalah warga lokal, dengan jumlah staf mencapai 47 orang per dapur. Hal ini berarti program ini turut memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar yang terlibat dalam operasional dapur,” ungkapnya.
Wakil Bupati Lombok Timur H Edwin Hadiwidjaya menyampaikan mengenai target pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Lombok Timur untuk perluasan program MBG.Sebanyak 100 SPPG untuk 150,000 penerima manfaat harus segera direalisasikan.
“Pemkab bersama Anggota DPRD Lombok Timur akan melakukan support untuk mempersiapkan kebutuhan MBG dan mengakomodir para masyarakat untuk andil dalam menjadi supplier bahan makanan,” kata Edwin.
Sementara itu, Sekretaris Deputi Prokerma BGN Lalu Muhammad Iwan memaparkan visi dan misi program BGN, salah satunya mengenai persyaratan dan mekanisme pemberian MBG. Di mana setiap dapur MBG dikelola oleh seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional.
“Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan. Termasuk 45 – 46 petugas memasak makanan,” ucap Lalu Iwan. (luk)