SELONG – Dalam rapat pleno semester II Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Lombok Timur, Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik memaparkan pencapaian signifikan program Lotim Berkembang. Sejak diluncurkan, program ini telah berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 90 miliar kepada 6.029 peternak, didukung dengan subsidi bunga sebesar Rp 5,5 miliar.
Juaini menegaskan bahwa pada tahun 2024 program Lotim Berkembang akan memperluas cakupan ke sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hingga saat ini dana sebesar Rp 64 miliar telah diakses oleh 6.938 pelaku UMKM melalui Pegadaian, dengan dukungan subsidi bunga pemerintah mencapai lebih dari Rp 2 miliar. Ini menunjukkan komitmen Pemda dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, tidak hanya di sektor peternakan tetapi juga di sektor UMKM.”Program ini tidak hanya sekadar memberikan akses keuangan, tetapi juga menjadi jembatan antara Pemda dan masyarakat,” ungkapnya.
Ia berkomitmen untuk melanjutkan dan menyempurnakan program ini pada tahun 2025 berdasarkan rekomendasi yang dihasilkan dari rapat pleno. Dalam rapat yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, Juaini mengingatkan perlunya perluasan akses keuangan yang lebih merata. Ia menekankan bahwa salah satu tujuan utama program Lotim Berkembang adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam akses fasilitas perbankan. “Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari program ini,” tandasnya.
Sementara itu Ketua OJK NTB Rudy Sulistyo menyatakan harapannya agar rapat pleno ini dapat meningkatkan jumlah masyarakat yang mengakses program Lotim Berkembang. Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan untuk melindungi masyarakat dari praktik keuangan ilegal dan risiko kerugian. “Kami ingin masyarakat tidak hanya mendapatkan akses, tetapi juga memahami cara mengelola keuangan mereka dengan bijak,” jelas Rudy.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Achmad Fauzi, juga memberikan dukungan terhadap digitalisasi dan inklusi keuangan yang diusung melalui program ini. Ia menekankan peran perbankan dalam memfasilitasi transaksi keuangan masyarakat, yang menjadi kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Hingga triwulan kedua tahun 2024, program Lotim Berkembang mencatatkan total realisasi penyaluran untuk klaster peternakan mencapai lebih dari Rp. 193 miliar dengan jumlah peternak 14.344. Sementara untuk klaster UMKM, penyaluran mencapai Rp. 54 miliar dengan jumlah debitur 3.781.
Selain itu ditekan kan juga pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan masyarakat untuk mencapai inklusi keuangan yang lebih luas. Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak, diharapkan program Lotim Berkembang dapat terus memberikan dampak positif bagi perekonomian Lombok Timur. (lie/pkp/adv)