Program Gagal yang Kuras APBD

Komisi III Minta Tungku Osamtu Ditutup

SUDAH GAGAL : Tungku osamtu sempat ditinjau Ketua DPRD Kota Mataram, H Didi Sumardi, beberapa bulan lalu. (Sudir/Radar Lombok)

MATARAM-Komisi III DPRD Kota Mataram menilai proyek tungku Pengelolaan Sampah Terpadu (Osamtu) mubazir.

‘’Pemkot Mataram harus segera dicarikan solusi. Jangan sampai sudah berjalan dibiarkan begitu saja. Kita sudah berikan anggaran yang besar,’’ kata Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd Rachman, kepada Radar Lombok, Senin kemarin, (26/8/2019).

Proyek yang sempat digagas mantan Plt Wali Kota Mataram Hj Selly Putu Andayani itumenuai banyak protes para pemilik pertokoan di Jalan Sandubaya dan Perum Bulog. Protes ini karena lokasi osamtu kini sudah berubah menjadi Tempat Pembuangan Sampat Terpadu (TPST).

Setiap hari sampah ditumpuk dari dua kecamatan yakni, Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya. Ditumpuknya sampah tersebut sebelum diangkut TPA Kebon Kongok.

Politisi Gerindra ini meminta lokasi osamtu ditutup. Terlebih sudah mengundang banyak protes dan harus segera dicairkan  solusi yang terbaik.

‘’Lebih baik ditutup atau pindah lokasi saja,’’ ucapnya.

Proyek tungku osamtu yang menelan anggaran Rp 600 juta pada tahun 2015 itu dihajatkan untuk mengurai sampah. Hanya sayang, hingga kini tidak kujung dioperasionalkan.

‘’Kalaupun tidak ada solusi, bisa carikan  inovasi yang lebih baik dalam penanganan sampah,’’ singkatnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Irwan Rahadi  berjanji penananganan sampah yang di kawasan osamtu akan ditangani dalam kurun waktu satu bulan ini. Sisa sampah yang menumpuk telah dibersihkan alat berat.

Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, H Husni Thamrin mengatakan,sejak pembangunan tungku sampah telah dipertanyakan. Studi klayakan seperti apa setelah dioperasikan. Sampai sekarang mangkrak serta menimbulkan banyak persoalan.

Dulunya, Komisi III DPRD Kota Mataram pernah meninjau langsung. Ia juga pernah meminta pencetus tungku sampah dilakukan kajian lebih mendalam lagi, salah satunya terkait dengan dampak asap yang ketika dioperasionalkan kedepan.

Selain itu, tumpukan sampah seperti apa penanganan di kawasan komplek pertokoan. Mengingat lokasi sekarang sudah lama berubah menjadi TPST.

‘’Kita minta keseriusan, termasuk penanganan sampah dengan tungku osamtu seperti apa kedepan,’’ ujarnya. (dir)

Komentar Anda