MATARAM—Sampai saat ini program 100 hari Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman (Harum), masih dinanti-nanti masyarakat.
Itu setelah sampai sekarang masih belum ada kejelasan terkait dengan program yang akan dijalankan di Kota Mataram. Padahal, visi dan misi sudah tersusun rapi. Tapi sayang, belum ada aksi nyata yang dilihatkan oleh pasangan yang akrab disapa Harum ini. Beberapa program yang sudah di umbar saat kampanye tahun lalu, belum ada realisasi sampai saat ini. Masyarakat tentunya menunggu beberapa program yang didambakan. Terutama ditengah pandemi Covid-19, dimana masyarakat sangat menanti program yang pro terhadap rakyat.
Ketua Komisi III DPRD Kota Mataram, Abd Rahman mengatakan, beberapa program tentunya bisa tertata dengan baik. Terutama di awal pemerintahan 100 hari kerja saat ini. Masyarakat pastinya akan menanti-nanti program yang telah disampaikan. “Kita sangat dukung terobosan dalam semua program yang sifatnya pro terhadap rakyat,” katanya, Jumat kemarin.
Beberapa persoalan yang ada ditengah lapangan saat ini, seperti persoalan sampah, kemiskinan, ekonomi, sosial, dan pengentasan pengangguran. Tentu saja ini patut menjadi perhatian serius, karena kondisi Kota Mataram sebagai pusat Ibu Kota NTB.
Hal yang ditunggu, saat ini gagasan untuk memajukan Mataram, dengan visi yang disebut “Menuju Mataram Harum”. Ada lima program prioritas untuk mencapai hal tersebut. Pertama, mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas dan berkarakter. Kedua, meningkatkan kenyamanan dan keamanan. Ketiga, meningkatkan kualitas permukiman dan lingkungan. Ke empat, meningkatkan tata kelola pemerintahan dan meningkatkan partisipasi publik, dan ke lima meningkatkan daya saing ekonomi dan industri kreatif.
“Kita harapkan semuanya bisa terwujud, sampai akhir jabatan. Karena semua program betul-betul bagus dan dinanti oleh masyarakat selama ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mataram, Wayan Sugiartha mengatakan semua program tentunya sangat dinanti masyarakat Kota Mataram. Termasuk masalah yang cukup ruwet selama ini, dimana pengelolaan sampah yang masih saja menjadi masalah dan konflik di masyarakat. “kita sangat tekankan pengelolaan sampah jadi atensi pertama,” katanya. (dir)
