Produksi Padi NTB Mengalami Penurunan

Suntono, SE, M.Si
Suntono, SE, M.Si.(ist/)

MATARAM–Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat terjadi penurunan produksi padi di NTB.

 Hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA)  produksi padi di NTB pada 2019 diperkirakan sebesar 1,40 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 0,06 juta ton atau 3,98 persen dibandingkan 2018. Kepala BPS Provinsi NTB, Suntono, SE, M.Si mengatakan, penurunan hasil produksi  terbesar terjadi pada Maret yaitu sekitar 0,09 juta ton. Dengan produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada April yaitu sebesar 0,39 juta ton dan produksi terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 0,03 juta ton. Berbeda dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi pada 2018 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 0,38 juta ton, sementara produksi terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 0,03 juta ton. Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Lombok Timur dan Sumbawa Barat. Sementara itu, penurunan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Lombok Tengah, Bima, Sumbawa dan Dompu. Sedangkan tiga kabupaten/kota dengan produksi padi (GKG) tertinggi pada tahun 2018 dan 2019 adalah Kabupaten Lombok Tengah, Sumbawa, dan Lombok Timur. “Namun, pada 2019 terjadi penurunan produksi pada Kabupaten Lombok Tengah dan Sumbawa dibandingkan dengan produksi 2018,”terangnya.

 Penurunan juga terjadi pada luas panen padi di NTB pada 2019 diperkirakan sebesar 281,67 ribu hektar atau mengalami penurunan sebanyak 7,58 ribu hektar atau 2,62 persen dibandingkan 2018. Karena berdasarkan hasil survei KSA, pola panen padi di NTB pada periode Januari sampai dengan Desember tahun 2019 sedikit berbeda dengan pola panen tahun 2018. Puncak panen padi tahun 2019 terjadi pada April, sedangkan tahun 2018 bulan Maret, sementara luas panen terendah pada 2018 dan 2019 terjadi pada Desember. Dengan total luas panen padi pada 2019 seluas 281,67 ribu hektar dengan luas panen tertinggi terjadi pada April, yaitu sebesar 77,58 ribu hektar dan luas panen terendah terjadi pada Desember, yaitu sebesar 4,98 ribu hektar. “Jika dibandingkan dengan total luas panen padi pada 2018, luas panen padi pada 2019 mengalami penurunan sebesar 7,58 ribu hektar (2,62 persen),”jelasnya.

Sedangkan, produksi beras di NTB dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi padi pada 2018 setara dengan 0,83 juta ton beras. Sementara itu, produksi pada 2019 sebesar 0,79 juta ton beras, atau mengalami penurunan sebesar 0,03 juta ton (3,98 persen) dibandingkan dengan produksi 2018. (sal)

Komentar Anda