Produksi Padi Lotim Diprediksi Meningkat

Ilustrasi Padi

SELONG—Di musim tanam tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Lotim) yakin jika  produksi  pertanian, terutama padi di daerah ini akan mengalami peningkatan, jika dibandingkan  tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan karena luas lahan tanam padi di wilayah ini samakin luas.

Meski di sejumlah tempat ditemukan beberapa tanaman padi petani yang terancam serangan hama. Namun itu sama sekali tak berdampak terhadap hasil pertanian. Sebab ancaman serangan hama itu hanya terjadi di  beberapa tempat saja, dan tidak sebanding dengan luas lahan tanam yang semakin meningkat.

“Alhamdulillah , untuk tanamnya saat ini saya boleh katakan produksi kita akan meningkatkan. Kalau ada serangan hama penyakit , hanya kecil sekali. Hanya 0,00 sekian persen. Sementara luas tanam kita sekarang ini sangat luas,” kata wakil Bupati Lotim, Haerul Warisin, Senin (30/1).

[postingan number=3 tag=”padi”]

Peningkatan ini dilihat perbandingan dari tahun sebelumnya. Dia katakan, jika dibandingkan dengan sebelumnya, lahan pertanian yang mengalami gagal panen di Lotim luasnya mencapai ratusan hektar. Namun sekarang ini, sebagian besar lahan pertanian yang gagal panen itu, semuanya  bisa bertanam. “Semuanya berhasil, Karena airnya ada. Sehingga produksi kita akan meningkat juga,” sambung dia.

Baca Juga :  Petani Tembakau Harus Siap Terima Risiko

Sebelumnya, ia sendiri telah turun langsung untuk meninjau kondisi lahan tanaman padi para petani  terutama yang ada di wilayah Selatan Lotim. Kwalitas tanaman padi di wilayah itu begitu bagus. Diperkirakan, sekitar bulan Maret ini Lotim sudah mulai melakukan panen raya. “Meski Fabruari ini sudah mulai panen. Tapi untuk panen raya nya di bulan Maret,” lanjut dia.

Untuk serangan hama yang terjadi di wilayah Selatan, seperti Sakra Barat, semuanya telah ditangani dengan baik. Dampaknya secara ekonomis sama sekali tidak begitu berpengaruh bagi para petani, terutama untuk Lotim. “Itu cepat sekali ditangani oleh petugas kita di wilayah Sakra Barat. Semuanya sudah ditangani, terutama di wilayah Montong Beter,” terang dia.

Pihaknya mengupayakan agar para petani di wilayah Selatan Lotim bisa melakukan tanam padi dua kali untuk tahun ini. Para petani diminta agar tidak terburu-buru menanam tanaman tembakau. Jika ini bisa dilakukan, diprediksi hasil peningkatkan produksi padi di Lotim akan meningkat sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara untuk pupuk, selama musim tanam tahun ini dipastikan ketersedian pupuk untuk para petani di Lotim semuanya masih mencukupi. Meski ada masalah, proses bongkar muat di pelabuhan Lembar, namun untuk sementara ini belum begitu berpengaruh terhadap stock  pupuk bagi petani.

Baca Juga :  Program IPS Jamin Serap Tembakau Petani Binaan

“Masalah nya itu ada di Pelabuhan Lembar, bukan di kita. Masalahnya, tidak boleh kapal pupuk berlabuh apabila kapasitas barang yang dibawa itu lebih dari 4200 ton. Harus dibawah itu. Sementara kapal pupuk ini lebih dari 6000 ton,” terang dia.

Sebelumnya kata dia, kapal pengangkut pupuk perusahaan pupuk Kaltim yang membawa 6000 ton tidak diperebolehkan untuk melakukan bongkar muat. Setelah kurang lebih sekitar seminggu berlabuh di Lembar. Kapal itu kemudian diarahkan ke Pelabuhan Badas Sumbawa. Disanalah pupuk dibongkar muat setelah itu dikirim  kembali ke Lombok. “Ini memang sangat merugikan bagi kita. Karena pengguna pupuk terbesar di NTB ini di Pulau Lombok, hampir 70 persen. Sisanya Sumbawa,” terang dia.

Jika bongkar muat tetap dilakukan di pelabuhan Badas. Ini juga kata dia  akan bisa  berdampak terhadap proses pendistribusian pupuk tersebut. Masalah ini sebelumnya sempat dilaporkan langsung ke Gubenur. Namun pihak pelabuhan sendiri tetap bersikukuh dengan dalih karena sudah ada KSOP. (lie)

Komentar Anda