Produk KLU Harus Dimaksimalkan Pemasarannya di Tingkat Lokal

UKM
PAMERAN: Salah satu pelaku UKM yang mengikuti pameran produk olahan di Lapangan Tioq Tata Tunaq, Tanjung, beberapa waktu lalu. (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG — Kabid Perindustrian pada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Lombok Utara (KLU), Lalu Masna Ekajaya mengapresiasi semangat masyarakat penghasil produk lokal seperti jajan, kopi, keripik dan sejenisnya, yang memiliki antusias menembus pasar internasional. Namun antusias itu tentu harus dibarengi dengan sejumlah persyaratan ketat untuk bersaing dengan produk di level internasional.

Oleh karena itu, ia mengharapkan mereka lebih baik fokus dulu menggarap pasar lokal di NTB, kemudian ke luar daerah. “Kita apresiasi antusias para kaum ibu rumah tangga yang menjalani usaha jajanan dan kopi, bersemangat ingin mengeskpor hasil produknya ke luar negeri. Namun kita harapkan lebih baik garap pasar lokal dulu,” imbuhnya mengomentari wacana yang berkembang pada acara temu usaha UKM perempuan penyintas gempa KLU yang diselenggarakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Panca Karsa (PPK) yang bergerak di isu perlindungan pekerja migran, perempuan, dan anak.

BACA JUGA: Tenda Disperindag Tak Dimanfaatkan Pedagang

Menurutnya, untuk mengirim produk ke luar negeri itu, membutuhkan persyaratan sangat ketat seperti sertifikasi halal, TDI, IPRT, dan lainnya. Nanti diberikan pelatihan. Karena bagaimanapun, meskipun produk cukup layak, tetapi izin dan kualitas kemasan belum memenuhi, juga tidak bisa. Di samping juga kontinuitas menghasilkan produk. Itu semua harus diperhatikan.

Masih perlu belajar dari daerah lain yang menjadikan produk lokalnya itu oleh-oleh bagi wisatawan. Kemudian, dari segi harga juga bisa terjangkau, sedangkan di KLU harganya cukup fantastis sehingga mikir-mikir untuk membeli. “Harga mahal itu menjadi bahan pemikiran, apalagi kondisi pariwisata masih posisi down. Tapi, kita tetap support,” katanya.

Salah satu upaya membantu pemasaran produk lokal itu, Pemerintah KLU sedang membentuk BUMD. BUMD nanti bekerja sama dengan asosiasi UKM KLU. “Jadi di UKM itu nanti akan dicari mana produk yang bisa dipasarkan lokal, luar daerah, dan luar negeri, kemudian berapa kesanggupan,” terangnya.

BACA JUGA: Kehadiran Ritel Modern Dongkrak Ekonomi NTB

Untuk tahap awal akan memasarkan produk ke hotel-hotel sebagai jamuan atau oleh-oleh wisatawan. Peluang pariwisata di KLU harus bisa ditangkap dengan maksimal, seiring dengan perbaikan kualitas yang terus dilakukan.

Dalam waktu dekat juga akan dibangun Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) di lahan eks gedung UMKM Tanjung. “Insyaallah tahun ini sudah terbangun, dan tahun depan sudah bisa dioperasikan,” harapnya. (flo)

Komentar Anda