
PRAYA — Presiden RI Joko Widodo menghadiri acara silaturhami dengan pimpinan pondok pesantren di NTB di Pondok Pesantren (Ponpes) Qomarul Huda Desa Bagu Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Kamis malam (19/10).
Presiden menyampaikan Indonesia memiliki sekitar 17 ribu pulau. Maka, menjaga persaudaraan antar sesama sangat perlu dilakukan demi terciptanya Indonesia yang aman dan damai.
“Mari kita menjaga tali persaudaraan kita dengan ukhuwah islamiyah maupun islam wataniah serta basariah yang ada. Terlebih kita Indonesia merupakan negara yang terbesar penduduk muslimnya di dunia, maka menjaga persaudaraan tersebut sangatlah penting dalam menjaga keutuhan NKRI,”ungkapnya.
Disamping itu Indonesia sendiri memiliki beragam suku. Setidaknya ada 1714 suku yang tersebar di Indonesia. Beragam suku yang ada sudah seharusnya dijadikan sebagai penguat kesatuan bangsa bukan malah sebaliknya dijadikan sebagai ajang dari perpecahan.”Untuk itu kalau ada gesekan atau masalah dengan tetangga, maka lebih baik diselesaikan secepatnya, karena jangan sampai permasalahan tersebut dibiarkan berlarut- larut yang pada akhirnya hanya merugikan diri sendiri dan orang lain,”tambahnya.
Joko Widodo tidak henti- hentinya mengajak semua elemen menjaga tali persaudaraan. Terutama di kalangan ponpes agar senantiasa memberikan pencerahan kepada masyarakat untuk islam rahmatanlilalamin serta menjunjung tinggi keberagaman yang ada saat ini. “Tetap untuk hati- hati dan tetap jaga persatuan. Terutama kalangan ponpes untuk tetap memupuk akhlak yang mulia kepada semua umat,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, presiden seperti biasanya memberikan hadiah kepada anak- anak yang bisa menjawab pertanyaanya. Ada yang diminta menghafal Pancasila dan ada juga yang diminta menyebut tujuh suku di Indonesia.
Seorang remaja kemudian menyebutkan satu persatu jumlah pulau tersebut, namun ketika remaja tersebut menyebutkan suku Mbojo, malah presiden balik bertanya lokasi dari suku tersebut. “Maklum saking banyak suku yang kita miliki membuat saya juga tidak hafal keseluruhannya,”ujarnya.
Hadir dalam acara itu Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifudin, Gubernur NTB Zainul Majidi serta sejumlah pejabat lainnya.(cr-met)