Presiden: Lahan di NTB Ditingkatkan Produktivitasnya

SILATURAHMI: Presiden Joko Widodo berfoto bersama anggota Himpunan Ikatan Alumni (Himpuni) PTN di Istana Negara, Rabu lalu (16/11). Nampak Ketua IKA Unram Sirra Prayuna (nomor 2 kiri Presiden)

MATARAM–Lahan di NTB akan terus ditingkatkan produktivitasnya.

Presiden Joko Widodo di hadapan   anggota Himpunan  Ikatan  Alumni (Himpuni)   PTN mengatakan, pemerintah mengetahui persis  kondisi lahan  di NTB  yang masih cukup luas untuk ditingkatkan produktivitasnya. '' Kita telah menanam jagung di kabupaten Bima dan Dompu, sekarang sudah mencapai 60 persen,'' kata presiden menjawab pernyataan Ketua IKA Unram Sirra Prayuna di Istana Negara, Rabu lalu (16/11) dalam siaran persnya yang diterima Radar Lombok kemarin.

Ditambahkan presiden, untuk peternakan presiden juga memberi perhatian pada pengembangan sapi daerah untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.

Khusus mengenai sinergitas kampus dengan pemerintah diperlukan sinergitas yang kuat dan berkesinambungan. ''Perhatian kita bagaimana pembangunan dimulai dari desa karena setiap tahun anggaran dana desa kita terus ditingkatkan. Tahun 2017 diperkirakan dan desa yang digulirkan sektar Rp 200 triliun dan setiap tahun terus  tambah,'' jelasnya.

Sebelumnya Ketua IKA Unram  Sirra Prayuna memberi gambaran kepada Presiden soal profil Unram  dari sejarah berdirinya jumlah pengajar, jumalah mahasiswa dan alumni. Sirra juga menyampaikan pembangunan di bidang pertanian kelautan dan peternakan sert bagaimana PTN menjadi institusi strategis sebagai ladang mempruduksi inovasi  untuk  kemajuan daerah dan bangsa dalam menunjang pembangunan nasional.

Baca Juga :  Tiga Perusahaan Terindikasi Telantarkan Lahan

Pertemuan dengan Presiden membahas persoalan kebangsaan fokus pada penguatan  peran alumni untuk memperkuat pembangunan nasional di berbagai bidang. Perhimpunan Ikatan Alumni PTN bukan organisasi politik tetapi bersifat non partisan,  netral dan independen karena keberagaman latar belakang anggota perhimpunan sangat pulral.  ''Dengan bapak presiden  kami  membahas berbagai persoalan kebangsaan  dari  soal energi,  memperkuat kedaulatan pangan pertanian dan peternakan, hutan, kemaritiman, pariwisata, pendidikan  dan hukum dan sebagainya. Masing-masing ketua umum PTN diberi kesempatan utk menyampaikan berbagai  persoalan sesuai dengan pokja masing-masing di Himpuni,'' jelas Sirra. Hadir dalam pertemuan silaturahmi ini, Soelasno, IKA Universitas Brawijaya. Ali Masykur Musa, Ketum Keluarga Alumni Universitas Jember,

Baca Juga :  Pengajuan Pengadaan Lahan Osamtu Prematur

Marhany Victor Pua, Ketum IKA Universitas Sam Ratulangi,  Ketum Kagama Ganjar Pranowo dan Budi Karya,  Haiban Hadjid, Ketum Ika Universitas Jendral Soedirman dan Aim Abdulkarim, Universitas Pendidikan Indonesia.  Selain itu,  Maryono Ketum IKA UNDIP,  Akhmad Muqowam Sekjen IKA Universitas Diponegoro, Totty Moekardiono Waketum IKA ITS,  Ridwan Djamaluddin Ketum IA ITB,  Bambang Hendroyono Ketum HAIPB,  Agus Santoso Waketum IKA UNPAD,  Arief B. Hardono Ketua ILUNI,  Dwi Larso waketum IA ITB,  Sylvana Dakosta IKA ITS, Wimboh Santoso Waketum IKA UNS Solo, Jeffrey Rawis, IKA Unsrat dan  Andrijani KA UNSOED.

Presiden  berharap  pertemuan dengan Himpuni menjadi agenda rutin  kepresidenan 2 bulanan.

Pertemuan berlangsung 1 jam lebih  sejak pukul 10.30 WIB – 11.50 WIB  dan di akhiri dengan sesi foto bersama. (yan)

Komentar Anda