Presiden Batal Buka Gelaran TTG

BATAL : Presiden RI Joko Widodo batal datang ke NTB membuka acara TTG yang saat ini lokasinya sudah dipersiapkan sebaik mungkin (AZWAR ZAMHURI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XVIII tahun 2016, yang akan dilaksanakan mulai tanggal 22-26 November di Provinsi NTB, batal dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi NTB, H Rusman selaku panitia lokal mengaku tidak mengetahui alasan batalnya Presiden Jokowi datang. “Sudah resmi yang akan buka itu Menteri Desa Pak Eko Putro Sandjojo, bukan Pak Presiden. Saya gak tahu kenapa Pak Presiden batal datang,” ungkapnya kepada Radar Lombok Senin kemarin (21/11).

Terkait dengan adanya isu penolakan dari sekelompok masyarakat NTB, Rusman lebih memilih untuk tidak memberikan tanggapan. “Yang komunikasi terkait kedatangan Presiden itu panitia pusat, bukan kita,” katanya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov NTB, H Yusron Hadi membenarkan jika Presiden Jokowi batal datang ke NTB. Namun Yusron juga tidak mengetahui alasan batalnya Presiden membuka acara. “Tapi saya yakin bukan karena adanya penolakan dari sebagian amsyarakat itu, bukan itu kok,” jawabnya.

Disampaikan Yusron, tanggal 22 November malam hari para tamu dari berbagai daerah akan dijamu oleh Pemprov NTB. Kemudian pagi harinya, tanggal 23 November acara akan dibuka oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transimigrasi Eko Putro Sandjojo. “Biasanya sih memang yang buka itu presiden atau wapres. Tapi mungkin kondisi saat negara saat ini membuat pak Presiden harus tetap berada di Jakarta,” terang Yusron.

Baca Juga :  Hari Ini, Presiden Buka MTQ di Mataram

Disampaikan Rusman, kegiatan yang akan dipusatkan di Islamic Center (IC) ini, merupakan salah satu upaya strategis dalam menyebarluaskan informasi dan pengembangan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sebanyak 3 ribu lebih peserta asal NTB dan 32 Provinsi lainnya akan memamerkan temuan-temuan mereka.

Jumlah stand pameran TTG mencapai 208 stand dan ada juga sekitar 60 stand untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Hanya Provinsi DIY yang tidak ikut, katanya tidak ada anggaran. Kalau provinsi lain semuanya ikut dan untuk lomba TTG unggulan ada 18 provinsi siap bersaing,” terang Rusman.

Provinsi NTB yang menjadi tuan rumah telah mendaftarkan 12 stand. Berbagai inovasi terbaik bisa dilihat dari hasil karya putra NTB. Jenisnya beraneka ragam dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Beberapa temuan yang akan dipamerkan diantaranya kereta gantung dari Aikmel Utara, alat pengusir burung di tengah sawah, remot control sepeda motor, kaki palsu dan lain sebagainya.

Baca Juga :  TTG Mendorong Berdirinya BUMDes

Selain pameran, TTG Nasional tahun 2016 ini juga melombakan dua kategori yaitu stand terbaik dan TTG Unggulan terbaik. NTB akan diwakili oleh  Raudah, seorang guru yang menemukan alat pemotong bling. Karya  Raudah telah cukup diakui, bahkan ada permintaan dari Jepang untuk hasil potongnya.

Khusus untuk penemuan inovasi kaki palsu yang ditemukan oleh Fauzal Bahri dari Dusun Bangle Desa Pesanggrahan Kecamatan Montong Gading Kabupaten Lombok Timur, telah mengikuti lomba tingkat nasional. Pengumuman pemenang akan dibacakan pada saat pembukaan acara.

Menurut Rusman, kelebihan dari penemuan yang dipamerkan dalam TTG ini diantaranya harga murah dan mudah didapatkan. Alat-alat yang digunakan juga biasanya sangat sederhana sehingga bisa menjadi inspirasi. “Kita berharap semoga kegiatan ini sukses dan tentu NTB sebagai tuan rumah torehkan prestasi,” tutupnya.  (zwr)

Komentar Anda