MATARAM—Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ingin berkoalisi bersma Partai Golkar di Pilkada Wali Kota Bima dengan mengusulkan paket Muhammad Lutfi-Syafriansyah.
Ketua PPP Provinsi NTB, Hj. Wartiah mengungkapkan, pihaknya sudah menjalin komunikasi dan mencoba bangun koalisi dengan Partai Golkar dengan menawarkan paket Muhammad Lutfi – Syafriansyah. "Paket Lutfi-Syafriansyah adalah pasangan ideal," katanya, kepada Radar Lombok, Minggu kemarin (13/11).
Muhammad Lutfi adalah kader Partai Golkar dan juga anggota DPR RI dapil NTB dua periode. Sedangkan, Syafriansyah adalah ketua DPC PPP Kota Bima. Ia menilai, Syafriansyah adalah kader terbaik dimiliki PPP di Kota Bima.
Lantaran itu pihaknya memberikan prioritas kepada kader terbaiknya untuk didukung dan diusung dalam Pilkada Kota Bima 2018 mendatang. Dengan raihan 4 kursi di DPRD Kota Bima dianggapnya sebagai modal sangat cukup dalam menawarkan kader terbaiknya kepada mitra koalisi sebagai bakal calon wakil walikota Bima.
Pihaknya pun memprioritaskan Partai Golkar sebagai bakal calon mitra koalisi di Pilkada Kota Bima. Terlebih, Partai Golkar memiliki memilili jumlah kursi terbanyak di DPRD Kota Bima dan menjadi pemenang pemilu di Kota Bima.
"Koalisi PPP dan Partai Golkar bakal menjadi koalisi dahsyat dan sangat berpotensi menang di Pilkada Kota Bima," imbuhnya.
Kendati begitu, ia mengatakan, PPP hingga saat ini sama sekali belum ada kesepakatan dengan parpol manapun terkait koalisi dalam perebutan kursi Kota Bima.
Tak hanya dengan Partai Golkar, PPP pun berkoalisi dengan parpol lainnya. Misalnya, PAN, Partai Gerindra, Hanura, PKB dan parpol lainnya. Meskipun nanti, lanjut Wartiah, keputusan pasangan calon kepala daerah didukung dan diusung PPP berada di DPP Jakarta.
Namun, semua proses penjajakan dan komunikasi koalisi dilakukan di daerah. Sehingga DPP tinggal merekomendasikan dan menerbitkan surat persetujuan pasangan calon kepala daerah diusung di Pilkada.
Sebelummya, anggota DPR RI dapil NTB dari Fraksi Partai Golkar, Muhammad Lutfi menyatakan, hasrat dan keinginan maju dalam bursa pencalonan Wali Kota Bima dalam Pilkada NTB. "Insya Allah untuk Pilkada Walikota Bima kita siap," ungkapnya.
Diakuinya, sudah banyak aspirasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Kota Bima meminta dirinya maju di Pilkada 2018. Namun dirinya masih mencermati dan menelaah dinamika politikyang berkembang.
"Tapi memang banyak hal juga harus kita lihat dan pertimbangkan," tambahnya.
Apalagi mengingat pilkada Kota Bima realtif masih cukup lama bakal dilangsungkan. Sebagai kader yang taat dan loyal, ia pun akan melaksanakan apapun menjadi keputusan Partai Golkar. (yan)
