PPP Sentil soal Banjir, Demokrat soal Kemacetan

BANJIR: Beberapa wilayah kerap mengalami banjir seperti beberapa bulan lalu saat air sungai Unus meluap dan membuat wilayah Kecamatan Sekarbela banjir. (Sudirman/Radar Lombok)

MATARAM – Sejumlah fraksi menglritisi kinerja pemerintah yang belum bisa mengatasi persoalan banjir sampai kemacetan di Kota Mataram.

Ketua Fraksi PPP Zia Urrahman mengatakan, untuk program tahun 2025 dan peruntukan anggaran diharapkan bisa lebih fokus kembali. Peruntukan uang APBD lebih tepat sasaran seperti kebutuhan masyarakat, salah satunya persoalan banjir yang tidak pernah luput selama ini. ‘’Setiap hujan turun pasti ada wilayah terdampak banjir seperti di Sekarbela,’’ cetusnya kepada Radar Lombok, Senin (11/11).

Dia menyebutkan, terkait program prioritas yang tertuang dalam RAPBD Tahun Anggaran 2025 khusunya Peningkatan Drainase Perkotaan, Pemerintah Kota Mataram harus memiliki rancangan yang Jitu dalam meneyelesaikan luapan dan genangan-genangan air yang melanda Kota ketika musim penghujan datang, seperti terusan di Karang Buaya Pagutan, Dasan Cermen, Depan pertokoan Sekarbela, Kekalik Jaya dan beberapa titik lainnya. Begitu juga drainase-drainase mampet yang mengeluarkan bau tidak sedap, seperti drainase di Jalan Praburanggasari Lingkungan Karang Pande yang notabene mayoritas memiliki home industri Tahu. ‘’Sampai rumah TGH Mujiburrahman yang sempat terkena banjir. Ini perlu jadi perhatian bersama,’’ tegasnya.

Selama ini, masih kurang perhatian terkait dengan sistem penataan perkotaan yang dinilai selama ini masih amburadul. Serta banjir yang selalu menghantui warga Kota Mataram setiap tahunya. ‘’Kita harapkan uang APBD lebih terukur dan terarah dalam menggunakanya, jangan sampai kebutuhan warga selama ini tidak terpenuhi,’’ tegasnya.

Persoalan klasik soal banjir  selama ini terus terulang. Warga belum mendapatkan langkah kongkrit dari pemerintah Kota Mataram yang memberikan jaminan soal bebas banjir dan genangan. Selain itu, persoalan saluran tersumbat sampah terus terulang setiap  hujan turun. ‘’Selain kondisi saluran juga, banyak sekolah, rumah warga, yang terendam banjir selama ini. Atap sekolah yang bocor, dan adanya genangan-genangan air di halaman sekolah saat hujan,’’ singkatnya.

Sorotan terkait kegagalan pemerintah Kota Mataram terus bermunculan. Selain soal banjir juga soal kemacetan dan tata kelola perkotaan yang masih kurang. Karena selama ini, masyarakat banyak menyampaikan aspirasi ke kalangan DPRD Kota Mataram setiap turun ke masyarakat.

Sementara itu, Wakil ketua Fraksi Demokrat HM Zaini menyentil, soal kondisi saat ini yang masih kerap ditemukan seperti macet di monumen Mataram Metro. ‘’Setiap hari selalu ada kemacetan, ini perlu dibenahi tata kelola kedepanya dan petugas khusus disediakan dikawasan monumen Mataram Metro yang setiap hari jadi keluhan masyarakat soal kemacetan,’’ katanya. (dir)