PPNI NTB Gelar Rapat Kerja

RAKER : Pengurus dan anggota DPW PPNI NTB berfoto bersama usai Rakerwil (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM-Dewan Pimpinan Wilah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi NTB menggelar rapat kerja wilayah tahun 2016 1-2 Oktober. Sekitar 50 lebih pengurus DPW PPNI membahas program dan rencana kerja untuk lima tahun kedepan di bawah pimpinan H. Muhir sebagai Ketua DPW PPN NTB.

Rakerwil dibuka langsung oleh ketua umum PPNI Pusat Harif Fadhillah. Harif menyampaikan, Rakerwil digelar mencari strategi pelaksanaan peningkatan kinerja PPNI.

Menurut Harif, setiap daerah memiliki kearifan lokal tersendiri sehingga setiap PPNI daerah memiliki cara yang berbeda dalam melaksanakan Rakerwil.

“ Kearifan lokal inilah yang  dirumuskan ke dalam rapat kerja,” ungkapnya kepada Radar Lombok.

Misalnya, dalam program registrasi peningkatan kualitas dan paningkatan serta  percepatan kompetensi para perawat, biasanya dalam PPNI itu dihitung dengan jumlah satuan kredit, standarnya sudah ditetapkan yakni sebanyak 25 kredit poin yang harus dipenuhi. “Syarat utamanya perawat harus memenehui kredit 25 persen,” jelasnya.

Baca Juga :  PPNI Berikan Perawatan di FTP

Di NTB kata Harif, pemenuhan kredit 25 persen perawat itu berbeda dengan daerah lain. Karena untuk pemenuhan  kredit bisa didapat dengan beberapa cara misalnya didapat dari perawat yang bagaimana cara dan menangani pasien, cara memberikan perawatan kepada pasien ini mendapatkan nilai.

Selain itu penambahan kredit bisa didapatkan dengan kegiatan  yang bersifat ilmiah yang dilakukan oleh perawat secara individual, baik itu kegiatan lokakarya, atau sejenis lainnya. Ada juga dengan  pengembangan ilmu pengetahuan dengan melakukan penelitian. Cara yang keempat, perawat bisa mendapatkan kredit poin dari pengabdian di masyarakat, misalnya dengan menjadi perawat di daerah terpencil.

Baca Juga :  PPNI Bantu Sembako Bagi Korban Banjir

“ Apapun pengabdian perawat  akan diberikan poin apalagi didaerah terpencil, “tegasnya.

Jika dengan empat cara diatas belum juga memenuhi kredit poin , untuk peningkatan bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan atau memberikan modul dan bahan bacaan  kepada para perawat yang standar kreditnya belum memenuhi 25 persen.

Rakerwil yang dilaksanakan ini adalah Rakerwil yang pertama sejak pengurus dilantik bulan Mei 2016 lalu. Ketua DPW PPNI NTB H.Muhir  mengatakan, PPNI ada untuk meningkatkan kompetensi perawat yang ada di NTB, serta melengkapi persyaratan  administrasi anggota dalam rangka pemenuhan kompetensi kredit  dengan cara memberikan pelatihan atau dengan modul-modul bacaan." Ini semua dilakukan untuk peningkatan kompetensi perawat." tegasnya singkat.(ami/*)

Komentar Anda