Potensi Hujan NTB Meningkat, Waspada Cuaca Ekstrem Bersifat Lokal!

Banjir di Desa Kabul Lombok Tengah, awal November 2021. (IST/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Curah hujan di wilayah NTB pada dasarian I November 2021 umumnya berada pada kategori Menengah (51 – 150 mm/das) hingga Sangat Tinggi (> 300 mm/das).

Curah Hujan tertinggi terjadi di wilayah Selong Belanak, Kabupaten Lombok Tengah dengan jumlah curah hujan sebesar 330 mm/dasarian.

“Sifat hujan pada dasarian I November 2021 di wilayah NTB secara umum didominasi sifat Atas Normal (AN), kecuali sebagian kecil wilayah Lombok Barat, Pemenang, Montong Gading, Maluk, Donggo, Palibelo dan Lambitu yang masuk dalam kategori sifat hujan Normal (N),” ujar Made Budi Setyawan dan Nindya Kirana dari BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat dalam rilisnya Rabu (10/11/2021).

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB umumnya dalam kategori Masih Ada Hujan pada saat Updating (0 hari) hingga Sangat Pendek (1 – 5 hari) yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah NTB. HTH terpanjang terpantau terjadi di wilayah Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima selama 7 hari.

Adapun kondisi atmosfer, dijelaskan saat ini indeks ENSO memenuhi kriteria La-Nina Lemah yang sudah berlangsung setidaknya selama bulan Oktober 2021 (Indeks ENSO terkini -1.17), kondisi ini diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2022. Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Negatif (Indeks IOD terkini -0.69), kondisi IOD diprediksi akan kembali Netral hingga awal tahun 2022.

Baca Juga :  Mobil yang Membawa Wakil Bupati Lombok Tengah Tabrakan

Secara umum angin timuran masih mendominasi sebagian besar wilayah Indonesia bagian Selatan termasuk NTB. Sedangkan Monsun Asia (Angin Baratan) diprediksi akan mulai memasuki wilayah Indonesia pada bulan November dan terus menguat hingga Desember 2021.

Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia. Anomali OLR menunjukkan adanya wilayah potensi pertumbuhan awan yang relatif cukup banyak di wilayah Indonesia termasuk Prov. NTB hingga akhir dasarian II November.

Rata – rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini terpantau dalam kondisi Hangat dan diprakirakan akan tetap Hangat hingga Januari 2022. Kondisi ini manambah potensi terjadinya hujan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada periode awal musim hujan 2021/2022.

Kemudian untuk peluang curah hujan dasarian II November 2021, terdapat potensi terjadinya hujan dengan intensitas menengah (>50 mm/dasarian) yang merata di seluruh wilayah NTB dengan peluang kejadian 80% – >90%. Untuk hujan dengan intensitas menengah >100 mm/dasarian berpotensi terjadi di sekitar wilayah Sambelia, Sembalun, Pringgabaya, Swela, Wanasaba, Aikmel, Pringgasela, Labuhan Haji, Selong, Seteluk, Alas Barat, Sanggar, Kilo, Woja dan Dompu dengan peluang kejadian sebesar 50% – 80%. Terdapat pula potensi terjadinya hujan >150 mm/dasarian sebesar 10% – 20% di Kayangan, Bayan, sebagian besar wilayah Lombok Timur, Seteluk, Alas, Utan, Labuhan Badas, Rhee, Moyo Hulu, Moyo Hilir, Tambora, Sanggar, Kilo, Woja, Bolo, Madapangga, Donggo, Woha dan Wera.

Baca Juga :  Gubernur: Perumahan Bhayangkara Residence Lebih Rendah dari Sungai

“Beberapa wilayah telah memasuki Awal Musim Hujan 2021/2022 dan beberapa wilayah sedang memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati – hati terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan tetap mmeperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu dalam perencanaan kegiatan dan tetap selalu menjaga kesehatan di masa pandemi ini,” pungkasnya.

Komentar Anda