Posisi Isvie sebagai Ketua DPRD NTB Terancam?

Mohan Roliskana (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Terpilihnya Mohan Roliskana sebagai Ketua DPD I Golkar NTB dalam Musda X beberapa waktu lalu, kabarnya membuat posisi Isvie Rupaedah sebagai Ketua DPRD NTB terancam.

Beredar rumor Isvie akan diganti sebagai Ketua DPRD NTB. Ada sejumlah nama dikabarkan menguat menggantikan Isvie yakni Lalu Sastriawandi dan Misbach Mulyadi.

Isvie sendiri dikenal selama ini sebagai loyalis Suhaili FT. Dengan gagalnya Suhaili kembali menakhodai Golkar NTB, Isvie pun berpotensi terdepak dari kursi Ketua DPRD NTB.

Informasi yang diserap koran ini menyebutkan Mohan kurang sreg dengan Isvie. Kabarnya karena Isvie mendorong menantunya, Baihaqi untuk maju mencalonkan diri di Pilkada Kota Mataram 2020 sebagai calon wali kota. Isvie juga menjadi motor penggerak penggalangan dukungan pencalonan Suhaili di Musda. “Kemungkinan ada kocok ulang kursi Ketua DPRD NTB,” kata salah satu sumber di internal Golkar NTB.

Menurut sumber ini, kursi Ketua DPRD NTB akan dijabat oleh kader yang sejalan dengan Mohan. Artinya, kursi Ketua DPRD NTB berpotensi berasal dari kubu pendukung Mohan.

Mohan yang dikonfirmasi melalui WhatsApp perihal kemungkinan digantinya Isvie Rupaedah sebagai Ketua DPRD NTB tidak memberikan respons apapun.

Sementara itu, Pengamat Politik UIN Mataram Ihsan Hamid berpandangan, potensi kocok ulang kursi Ketua DPRD NTB terbuka terjadi pasca-Mohan menjadi Ketua DPD I Golkar NTB. Potensi itu makin terbuka lebar, jika Isvie melakukan perlawanan di internal terhadap Mohan. Misalnya dengan melakukan manuver yang tidak sejalan dengan garis atau kehendak Mohan. Karena bagaimanapun, posisi Ketua DPRD adalah perpanjangan kepentingan partai di legislatif. “Isvie juga dikenal sebagai loyalis Suhaili,” ucap kandidat Doktor Ilmu Politik UIN Jakarta tersebut.

Ihsan menilai, jika Isvie ingin posisi aman sebagai Ketua DPRD NTB, maka Isvie harus melakukan negosiasi dan kompromi politik ke Mohan. Jika kompromi politik itu tidak tercapai, besar kemungkinan Isvie terdepak dari kursi Ketua DPRD NTB.

Ia kemudian mencontohkan, bagaimana gagalnya kompromi politik antara Suhaili dan Umar Said. Suhaili saat itu menggantikan Zaini Aroni sebagai Ketua DPD I Golkar NTB, sehingga berujung pada terdepaknya Umar Said di tengah jalan dari kursi Ketua DPRD NTB. Lalu, Umar digantikan oleh Isvie Rupaedah. “Peristiwa serupa itu berpotensi terulang kembali pasca terpilihnya Mohan sebagai Ketua Golkar NTB,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda