Porter Asal Bayan Tewas di Rinjani

Porter Asal Bayan Tewas di Rinjani
MENINGGAL: Jasad porter yang meninggal di Rinjani saat dinaikkan ambulans untuk dibawa ke kampung halamannya Bayan, KLU. (JALAUDIN/RADAR LOMBOK)

SELONG-Seorang porter bernama Sarum, 47 tahun, asal Bayan Lombok Utara mengalami kecelakaan di Pos II track Sembalun sekitar pukul 14.00 Wita, Minggu (23/7).

Sarum kecelakaan saat hendak mengambil air untuk bekal para tamu dari Malaysia yang ia pandu. Namun tidak jelas apa yang menyebabkan korban terjatuh ke jurang tersebut hingga tewas di tempat.

Salah satu saksi yang melihat kejadian tersebut mengatakan, bahwa saat itu korban hendak mengambil air minum di mata air yang ada di pos dua menggunakan jeriken. Namun, sekitar dua meter dari tempat mereka istirahat sebelum sampai di mata air, korban terpeleset langsung jatuh ke jurang. Melihat hal tersebut teman-temannya langsung membantu, namun nyawa korban tak tertolong karena korban tewas di tempat. “Begitu melihat korban jatuh saya dan beberapa teman langsung bergerak ke arah korban untuk menolongnya. Namun korban tidak bisa ditolong karena langsung meninggal,” tutur Andi, salah satu saksi yang berada di lokasi. 

Baca Juga :  TNGR Tidak akan Bongkar Photo Booth Segara Anak

Karena kondisi demikian mereka panik namun kemudian salah satu temannya berinisiatif langsung menghubungi pihak keluarga korban guna mengabari kasus yang menimpa korban serta melapor ke pos resort TNGR Sembalun untuk meminta tim evakusi. Sementara itu Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun, Zainuddin saat dikonfirmasi Radar Lombok kemarin membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mendapatkan laporan warga bahwa salah satu porter dari Bayan meninggal di pos dua. “Usai menerima laporan kami langsung berkordinsi dengan Kapolsek Sembalun dan Puskesmas Sembalun untuk mengevakusi korban pada hari itu juga,” katanya.

Musibah yang menimpa porter dikatakan baru kali ini terjadi di track pendakian Rinjani baik Sembalun maupun Senaru dan track lainnya. “Ini kali pertama porter meninggal di kawasan TNGR, sebelumnya tidak pernah ada,” tambahnya.

Baca Juga :  Honorer Pemkot Tewas di Home Stay

Sementara itu pihak keluraga mengku kaget dan shock mendengar kabar bahwa anggota keluarganya yang sehari-hari berprofesi sebagai porter tersebut meninggal saat sedang bekerja. “Kami sangat terpukul dan shock begitu mendengar kabar adek kami meninggal  di kawasan TNGR di pos dua. Saya mendapat kabar dari teman porternya,” kata Riswan, salah satu anggota keluarga korban.

Korban dikatakan meninggalkan dua putra dan salah satunya masih sekolah. Sehingga berharap pihak pengelola Rinjani dalam hal ini TNGR dapat membantu anak-anak korban yang masih membutuhkan biaya untuk sekolah. “Adik kami meninggalkan anak. yang masih kelas dua di MTs, utuk itu kami mengharpkan asuransi dari pihak TNGR untuk adik kami,” harapnya. (lal)

Komentar Anda