Potensi Hujan Es Masih akan Terjadi

Pontensi Hujan Es Masih akan Terjadi
HUJAN ES: Salah seorang warga menunjukan bongkahan es yang mengguyur di Sesa Rarang Lombok Timur.(ist)

Masyarakat Diminta Waspada Perubahan Cuaca

MATARAM-Fenomena hujan es yang terjadi di Desa Rarang Kecamatan Terara Lombok Timur, Kamis sore (19/11) sama halnya yang pernah terjadi di Desa Sesaot beberapa hari lalu. Fenomena ini diakibatkan oleh awan konvektif dan suhu di udara hingga daratan mencapai suhu rendah.
Fonemena ini diprediksikan masih akan terjadi. Hal tersebut disampaikan oleh Forecaster BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat, Made Budi Setyawan. Menurutnya, fenomena ini memang langka terjadi di Indonesia. “Kalau untuk fenomena hujan es yg terjadi di Rarang, kurang lebih penjelasannya sama dengan waktu di Sesaot yang terjadi pada dua minggu lalu. Kalau penyebab hujan es itu disebabkan oleh awan konvektif dan suhu di udara hingga daratan mencapai suhu rendah yang memungkinkan hujannya pada saat sampai ke tanah tidak mencair sebagaimana mana hujan  biasa. Kalau untuk fenomena hujan es ini, agak langka di Indonesia,”ungkapnya saat dikomfirmasi radarlombok.co.id, Kamis Malam (19/12).
Lebih lanjut, Setyawan menegaskan kembali bahwa fenomena ini terjadi diakibatkan awan konvektif kuat atau cumulunimbus dan suhu lingkungan dari udara atas hingga daratan itu dingin. Ketika hujan turun, tidak semua menjadi tetesan air, namun ada beberapa yang menjadi es hingga ke daratan. “Melihat pada saat memasuki fase di awal musim hujan, fenomena-fenomena angin puting beliung, hujan disertai angin kencang atau es dan angin kencang, itu sudah biasa terjadi. Ini berpotensi terjadi di daerah yang suhu lingkungan menjadi dingin, dan sifat kejadiannya sporadis,”jelasnya.

Namun dengan fenomena ini, sambungnya tidak berdampak negatif, apalagi ukuran hujan es nya masih tergolong kecil. “Kalau ukurannya kecil-kecil tidak terlalu berdampak, kecuali kalau ukurannya sebesar bola kasti, baru berbahaya. Tapi kalau ukurannya kecil-kecil, nggak terlalu berbahaya,”ucapnya.

Setyawan juga menyampaikan, sepanjang dirinya berkarier di NTB baru tahun ini mengalami fenomena hujan es, sehingga masyarakat diminta tetap waspada dengan kondisi cuaca yang akhir-akhir ini terjadi di NTB. Sebab fenomena seperti ini, katanya masih berpotensi terjadi. “Potensi terjadinya tetap ada, untuk prediksi kondisi cuaca kedepanya fenomena hujan akan terus terjadi seiring sudah menyebarnya awan-awan hujan hampir ke seluruh wilayah NTB,”ucapnya.

“Apabila melihat ada fenomena hujan disertai kilat dan angin kencang, dimohon lebih baik menghindari pepohonan yang mana akan mengakibatkan potensi pohon tumbang maupun dapat menghantarkan listrik dari petir itu sendiri,”sambungnya. (sal)

Komentar Anda