Ponpes Thohir Yasin Bantah Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB

Kepala Pelaksana Harian Pondok Pesantren Salaf Modern (PPSM) Thohir Yasin, Ahmad Patoni, bersama Pimpinan PPSM Thohir Yasin, dan keluarga.

MATARAM—Kepala Pelaksana Harian Pondok Pesantren Salaf Modern (PPSM) Thohir Yasin, Ahmad Patoni, sangat menyayangkan beberapa waktu terakhir beredar sebuah berita yang sangat menyayat hati jamaah dan santri Thohir Yasin. Dimana dalam beberapa media online atau elektronik, beredar foto Pimpinan Thohir Yasin bergandengan tangan dengan Abah Uhel (Suhaili FT), calon wakil gubernur nomor urut dua.

“Foto yang tersebar ini sangat memilukan, karena saya pribadi berada di lokasi. Termasuk sebelum silaturrahmi berlangsung, tim dari Paslon tersebut menghubungi kami, dan akhirnya kamipun diminta sama pimpinan untuk mengawal agar jangan sampai ada yang ambil gambar, dan pimpinan sudah memberikan jawaban. Kami tak bisa menolak orang pingin silaturrahmi, karena itu sunnah nabi,“ kata Patoni, dalam klarifikasi yang diterima Radar Lombok, Senin (28/10) malam.

Karena ditugaskan oleh pimpinan, lanjut Patoni, maka pihaknya pun berkabar pada penyambung dari Tim 02. Pihaknya sangat senang silaturrahmi. Tapi karena momen politik, dia mohon jangan sampai membawa tim, membawa wartawan atau ambil foto.

“Tim penyambung pun mengiyakan, malah berucap ke saya “besen abah, mohon kami dikasih izin silaturrahmi dan minta doa, bukan minta dukungan, kamipun tak minta didukung karena kami tau Thohir Yasin netral, dan komit tidak berpolitik”,” jelas Patoni menirukan balasan penyambung Tim 02.

Mendengar jawaban dari tim penyambung, pihaknya menyampaikan ke pimpinan kalau tim siap tidak akan mengambil gambar dan tidak publish di media sosial. “Almukarrom memberikan jadwal habis isya pada beliau,” jelas Patoni, yang juga menantu Pimpinan PPSM Thohir Yasin ini.

Berikutnya tibalah waktu isya, terjadi obrolan singkat, sembari pihaknya bolak-balik mengingatkan pada pendamping yang mengawal. Merekapun selalu bilang “siiap”, “tenang” kami tidak akan publish dan ambil gambar.

Setelah beberapa menit terjadi obrolan, pihaknya dipanggil pimpinan terkait Abah Uhel yang ingin pamit. “Nah, kejadian depan rumah almukarrom, dua orang datang dan tiba-tiba minta Abah Uhel agar salaman dengan almukarrom, dan berdiri untuk diambil gambar. Dengan sigap saya hampiri dua orang tersebut, dan menepuk pundaknya, “Pak, ingat jangan di publish, silakan kalau untuk dokumen pribadi. Diapun menjawab kalau ini hanya untuk kenang-kenangan pribadi,” jelas Patoni.

Namun belum 24 jam, pihaknya semua dikagetkan dengan berseliweran berita tentang dukungan Thohir Yasin ke Paslon nomor urut 2. “Padahal perlu diketahui, sampai detik ini Thohir Yasin tetap komit tidak mendukung siapapun, dan semua calon gubernur juga sudah pernah silaturrahmi ke pimpinan, mulai dari Ummi Rohmi maupun Mamiq Iqbal. Tapi tak ada yang publish seperti timnya Abah Uhel,” ujar Patoni menyayangkan.

Perlu diketahui semua masyarakat, lanjut Patoni, pimpinan menurut cerita ummi ( istri beliau) sampai detik ini tidak pernah diketahui mendukung atau mencoblos siapapun, sejak beliau ikut mencoblos tahun 80-an. “Sudah hampir 45 tahun beliau aktif ikut serta ke TPS, istri beliau sendiri tidak tau beliau pernah coblos partai apa atau calon siapa,” ujar Patoni.

Menurutnya, Almukarrom merupakan sosok yang taat pada pemerintah dan demokrasi, tetapi tidak pernah bersikap mendukung partai atau perseorangan. “Beliau tokoh yang silent (diam) kalau berkaitan dengan pilihan politik, sehingga sikap beliau adalah sikap Thohir Yasin,” tegas Patoni.

“Almukarrom dan Thohir Yasin di tahun politik ini tetap tidak mengarahkan atau mendukung salah satu kandidat. Semua guru, pegawai dan jamaah dibebaskan memilih sesuai hati nurani dan afiliasi masing-masing,” pungkas Patoni. (rl)