SELONG—Kekompakan antara pengelola Ponpes Nurul Hijrah NW dengan santri dan jamaahnya sangat kontras terlihat. Semua komponen di dalam ponpes ini bahu membahu membangun lembaga pendidikan tersebut.
“Kami ingin menjadikan Ponpes ini sebagai wahana kebersamaan dan mejaga persatuan dan mengesampingkan perbedaan,” kata Sekretaris Yayasan Ponpes, Suhirman, Sabtu (4/6) lalu.
Dengan kebersamaan tersebut, elemen ponpes ini disebutnya lebih mengenyampingkan perbedaan. Alhasil, pembangunan di ponpes ini mulai terlihat perkembangannya.
Pengasuh Ponpes Cendikia Aik Lomak, Aikmel Utara, yang sekaligus Ketua STMIK Syaikh Zainuddin NW Anjani, Dr HM Mugni MPd MKom mengatakan, pesantren harus dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang sangat cepat. “Pesantren harus memiliki identitas yang jelas secara intlektual maupun moralitas,” katanya.
Kedepan, jelasnya, perkembangan ponpes akan semakin pesat di tengah dekadensi moral bangsa. Satu contoh misalnya, seperti persoalan korupsi. Di tengah masyarakat yang jenuh dengan kondisi itu, dipastikan masyarakat akan beralih ke pesantren. (lal/*)