PON Aceh-Sumut 2024 Diharapkan Jadi Barometer PON 2028

LALU HARDIAN IRFANI
Lalu Hadrian Irfani (AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Pemerintah Provinsi NTB diharapkan mampu menjadikan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024 sebagai tolak ukur persiapan PON NTB-NTT 2028.

Selain mengejar target perolehan medali pada PON 2024. Perhelatan gelaran PON tersebut juga semestinya menjadi barometer dalam mempersiapkan diri sebagai tuan rumah dalam empat tahun berikutnya.

“Kami harap pemerintah NTB dan stakeholders olahraga di daerah. Khususnya KONI NTB dapat menangkap momentum tersebut dengan sebaik mungkin,” ujar Ketua Komisi V DPRD NTB H Lalu Hadrian Irfani, Senin (1/1).

Menurutnya, di tataran masyarakat NTB dan Lombok pada khususnya sudah saatnya membudayakan olahraga dalam menumbuhkan pola hidup sehat. Kata Hadrian, apa pun cabang olahraganya, akan sangat baik jika masyarakat ikut serta mencintai dan melakukan kegiatan olahraga tersebut.

Baca Juga :  Keliling Laut Lombok, Dua Atlet Kayak Finish dengan Selamat

Hadrian menjelaskan, olahraga erat kaitannya dengan pariwisata. Apalagi saat ini kawasan Mandalika di Lombok Tengah sedang didorong menjadi destinasi sport tourism, menyusul adanya sirkuit berkelas internasional. Jika PON 2024 Aceh-Sumut bisa dipelajari dan diterapkan, pasti PON 2028 NTB-NTT akan semakin kuat.

“Ditambah lagi dengan branding sport tourism ke depan. Dan saat itu, efek domino event PON ini pasti akan berimbas langsung ke pariwisata,” paparnya.

Hadrian meminta KONI NTB dan cabang olahraga di dalamnya dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. Sementara untuk masyarakat, khususnya generasi muda, ia berharap agar memulai sedini mungkin untuk dapat mengisi waktu luang dengan berolahraga.

Baca Juga :  Libas Tim Lampung, Hoki NTB Masih Punya Harapan

Ketua DPW PKB NTB ini juga menyebut ruang publik untuk masyarakat berolahraga ringan seperti Taman Udayana di Kota Mataram dan lintasan sport di Mandalika Lombok Tengah dapat dikembangkan dan diperbanyak.

Dalam upaya memasyarakatkan olahraga, Hadrian juga menilai penting untuk menyasar bibit tidak hanya di sekolah umum, tapi juga di kalangan pondok pesantren. Menurut Caleg DPR RI Dapil II ini, santri dan santriwati juga memiliki potensi, apalagi jika melihat pola hidup sehat mereka di lingkungan pondok pesantren.

“Justru mereka lebih tertip dan teratur. Tentu banyak bakat-bakat terpendam di Ponpes,” pungkasnya. (rie)