Polres Loteng Siap Laksanakan Operasi Patuh

APEL PASUKAN: Satlantas Polres Lombok Tengah menggelar apel pasukan, sebagai tanda siap melaksanakan Operasi Patuh Gatarin 2020, Kamis kemarin (23/7/2020). (m haeruddin/radarlombok.co.id)

PRAYA—Polres Lombok Tengah (Loteng) melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Gatarin 2020. Apel tersebut, selain sebagai tanda dimulainya Operasi Patuh Gatarin, juga untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel yang terlibat, maupun sarana pendukung lainnya selama operasi berlangsung.

Kapolres Loteng, AKBP Esty Setyo Nugroho menegaskan, bahwa permasalahan di bidang lalu lintas saat ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Hal ini sebagai kosekuensi meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportasi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

“Hanya saja permasalahanya transportasi belakangan ini dibarengi dengan adanya persoalan pandemi Covid-19.  Sehingga hal itu sangat berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena masyarakat masih banyak tidak mematuhi untuk penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19,” ungkap Esty, Kamis kemarin (23/7/2020).

Disampaikan, dengan dimulainya adaptasi baru atau new normal ini, diharapkan ke depan dapat memicu kembali pertumbuhan ekonomi masyarakat. Karena itu, aparat kepolisian dalam operasi ini akan mengawal untuk mengajak pengendara dalam menerapkan protokol kesehatan. Sekaligus menekan angka korban Laka Lantas, dan menekan jumlah pelanggaran.

“Terlebih pada peringatan HUT Bhayangkara ke 74 sebelumnnya, Presiden juga meminta kepada Polri agar dapat bekerjasama dengan TNI maupun pemerintah setempat, untuk menekan penyebaran Covid-19 ini,” ungkapnya.

pihaknya mengaku ada tujuh arahan Presiden yang menjadi pedoman. Diantaranya terus berpegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Tribrata dalam menjalankan tugas dengan menjaga kehormatan maupun menjaga kepercayaan sebagai aparat, dan terus melakukan reformasi diri secara total membangun sistem yang transparan dan akuntabel, memantapkan solidaritas internal, tetap bersinergi dengan TNI, serta seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat.

“Polri juga harus tetap menerapkan strategi proaktif, persuasif dan humanis dalam menangani sosial yang terjadi ditengah masyarakat, meningkatkan pelayanan publik secara modern dan profesional, dengan melakukan penegakan hukum secara transparan,” terangnya.

Termasuk  terus menjaga kedisiplinan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan harus mengikuti pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Polri dengan penuh tanggung jawab. Hal ini penting dilaksanakan untuk menjadi pendoman yang harus selalu diingat dalam menjalankan tugas.

“Data jumlah kecelakaan laulintas dalam operasi patuh pada tahun 2019 lalu sebanyak 33 kejadian.  Dengan jumlah tersebut, terjadi penurun 8 kejadian atau 20 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018,” terangnya.

Selajutnya untuk jumlah warga yang meninggal dunia sebanyak 7 orang, dan luka berat sebanyak 8 orang, tilang sebanyak 15.750 pelanggaran, dan teguran sebanyak 4.556. Dimana kebanyakan pengendara yang melakukan pelanggaran adalah pengendara yang tidak menggunakan helm dan kelengkapan surat-surat kendaraan.

“Untuk sasaran operasi patuh tahun ini adalah pengendara yang tidak menggunakan helm, pelanggaran kendaraan barang namun digunakan untuk mengangkut orang, dan pengendara yang tidak menggunakan sabuk keselamatan. Tiga pelanggaran ini akan menjadi proritas dalam operasi kita,” terangnya.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Lombok Tengah, AKP Marully Rachmat Azwar menegaskan, bahwa operasi yang akan dilaksanakan itu akan memberikan penegakan hukum dengan memberikan tilang, terutama bagi pelanggar lalu lintas yang berpotensi kecelakaan.

Adapun jenis pelanggaran yang akan ditindak dalam operasi ini, yakni kendaraan yang tidak dilengkapi surat-surat, pelanggaran lalu lintas atau marka jalan, melawan arus, tidak menggunakan sabuk pengaman, tidak menggunakan sarana keselamatan, dan lainnya.

“Karena tidak bisa dipungkiri, bahwa tingkat kecelakaan di wilayah Lombok Tengah beberapa tahun ini sangat tinggi. Kebanyakan korbannya adalah pelajar yang tidak tertib berlalulintas,” terangnya. (met)

Komentar Anda