
MATARAM–Satreskrim Polresta Mataram turun ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Aziziyah di Gunungsari, Lobar terkait dugaan penganiayaan Nurul Izzati (13), salah satu santriwati ponpes setempat yang kini meninggal.
“Jadi, agenda kita hari ini olah tempat kejadian perkara (TKP) mengenai kondisi, posisi pada saat korban masih berada di dalam ponpes,” ujar Kasatreskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama, Jumat (5/7/2024).
Satreskrim Polresta Mataram tiba di ponpes sekitar pukul 15.20 WITA. Sejumlah ruangan diperiksa. Tak terkecuali ruang belajar dan asrama yang ditempati Nurul Izzati waktu itu.
Pemeriksaan TKP itu bagian dari proses penyidikan yang masih berjalan. Juga menyusul sudah dilakukan pemeriksaan terhadap empat orang dari kalangan ponpes. Antara lain dua santriwati, wali kelas dan pengurus asrama putri. “Ini (turun lokasi) bagian dari penangan perkara,” ucap dia.
Terkait hasil dari pemeriksaan di tempat, Yogi belum bisa mengungkap ke publik. Kedatangannya untuk melakukan pemeriksaan tempat itu, diakui Yogi mendapat respons positif dari pihak ponpes.
“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak ponpes. Kedatangan kami ini sangat disambut baik pihak ponpes, mereka terbuka dengan maksud dan tujuan kedatangan kami,” katanya.
Herman Surenggana selaku kuasa hukum Ponpes Al-Aziziyah mengaku, penyidikan yang dilakukan Satreskrim Polresta Mataram, sangat didukung oleh ponpes guna mengungkap apa penyebab kematian Nurul Izzati yang sesungguhnya.
“Pondok sangat mendukung penuh proses hukum ini untuk pengungkapan sebab apa ini, sakit dan meninggalnya. Kemudian, hal-hal yang dibutuhkan penyidik, pondok akan menyiapkan apa yang dibutuhkan dalam rangka pengungkapan kasus ini. Dan ini menjadi kepentingan kita bersama untuk pengungkapan kasus ini,” ungkapnya, Kamis (5/4) kemarin.
Nurul Izzati meninggal dunia pada Sabtu (29/6) kemarin setelah koma beberapa hari di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Raden Soedjono Selong, Lotim.
Kondisi santriwati kelas 7 asal Desa Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat menjalani pengobatan di RSUD dr Raden Soedjono Selong, Lotim dengan kondisi mata kiri bengkak dan di bagian kepala terdapat sebuah benjolan yang diduga akibat benda tumpul. (sid)