Polisi, Pemda dan Pelaku Wisata Harus Bersinergi

SINERGI: Kasus kejahatan terhadap wisatawan masih sering terjadi. Polisi meminta pemda dan pelaku wisata bersinergi bersama-mana menangani masalah ini (Dalaah/Radar Lombok)

MATARAM—Aksi tindak kejahatan terhadap wisatwan asing yang sedang berlibur di NTB masih saja terjadi.

Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono  mengatakan, pelaku tindak kejahatan terhadap wisawatan asing tidak hanya menjadi tugas kepolisian melainkan juga dukungan dari pemerintah daerah. Para pelaku ini nekat beraksi karena tidak adanya mata pencaharian atau pekerjaan. ‘’ Ini menyangkut masalah perut dan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Walaupun pelakunya kita tangkap tetap tidak akan menyelesaikan masalah,’’ ujarnya saat dikonfirmasi   kemarin.

Buktinya kata Kapolda, adanya salah seorang pelaku yang tertangkap dan mengalami luka yang cukup parah ditangannya. Pelaku itu dibantu oleh kepolisian sampai sehat. Begitu sehat, pelaku malah melakukan aksi serupa dan ditagkap lagi oleh petugas. ‘’ Tangannya itu kita sambung dan sudah berjanji tidak melakukan.  Tahunya ditangkap lagi dan alasannya melakukan itu ngakunya masalah perut,’’ katanya.

Baca Juga :  Peran Besar Guide Ciptakan Persepsi Wisatawan

Umar mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan pengawalan  kepada biro perjalanan yang tengah mengantarkan wisatawan.  Hanya saja kata dia, kasus kejahatan ini tidak terjadi pada wisatawan yang bepergian secara berkelompok tetapi menimpa wisatawan yang terdiri dari dua atu tiga orang menggunakan sepeda motor ke tempat-tempat wisata yang tergolong sepi. ‘’ Kalau yang konteksnya rombongan selama ini tidak ada masalah. Tapi yang sendiri atau dua orang  dan naik motor itu senangnya ke tempat sepi,’’ ungkapnya.

Masalah tindak kejahatan terhadap wisatawan ini diakui Umar, tidak bisa diselesaikan dengan melakukan penangkapan kepada pelaku saja. Ini akan terus terjadi, karena akar permasalahannya belum diselesaikan. Maka, selain dukungan pemerintah, pelaku wisata juga diminta berperan aktif.  Umar meminta agar dana dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial  dari sektor pariwisata digunakan untuk membantu pendidikan dan membuka lapangan pekerjaan serta permodalan bagi masyarakat. ‘’ Ini supaya nantinya mereka merasakan saya itu sekolah atau bekerja karena pariwisata. Nah ini kan belum, saya harap ini bisa dilakukan,’’ katanya.

Baca Juga :  Demi Wisatawan, Dikes Kejar Akreditasi WHO

Dirinya sudah sering menyampaikan termasuk di forum pariwisata terkait dengan permasalahan ini.'' Saya juga pernah tanya Kadis Pariwisata NTB dan dia bilang CSR itu ada. Ya sudah gunakan saja untuk itu dan promosikan kalau mereka itu bisa sekolah atau bekerja  karena bantuan CSR sektor pariwisata. Maka aman kan turis-turis itu,’’ pungkasnya.(gal)

Komentar Anda