GIRI MENANG– Pihak Polsek Kediri membuka segel kantor Desa Ombe Baru Kecamatan Kediri, Kamis (29/12). Seperti diketahui, kantor desa ini disegel ratusan pendukung calon Kades Ombe Baru nomor urut 3 (H. Mazni Hamid) sebagai bentuk protes mereka terhadap lambannya penanganan aduan sengketa Pilkades setempat oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lombok Barat.
Polisi membuka segel dipimpin Kapolsek Kediri AKP Nuraini sekitar pukul 08.30 Wita. Pembukaan segel tidak diprotes warga dan berlangsung lancar.
Kapolsek Kediri AKP Nuraini mengatakan, pembukaan segel kantor desa harus dilakukan karena mengganggu ketertiban dan menghambat pelayanan masyarakat. “Jangan sampai masyarakat tidak terlayani karena kantor desa disegel,” ungkapnya didampingi Camat Kediri H. Humaidi.
Lebih lanjut diterangkan Nuraini, pihaknya dalam dinamika Pilkades Ombe Baru ini hanya menjalankan Tupoksi menjaga kondusivitas serta menjamin hak-hak masyarakat mendapatkan pelayanan. Polisi bersikap netral atas persoalan yang kini tengah terjadi. “Lagi pula pembukaan segel ini kita lakukan dengan cara yang humanis,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ratusan warga pendukung H. Mazni Hamid menyegel kantor desa setempat, Rabu pagi (28/12). Penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes atas lambannya penanganan aduan mereka terkait sengketa Pilkades. Warga menuntut agar kotak suara TPS 07 dan TPS 09 dibuka, karena di masing-masing TPS tersebut diyakini terdapat satu suara sah milik H. Mazni Hamid, namun malah dianggap batal. “Ini kami lakukan agar tuntutan kami didengar. Karena kita sudah lama sekali mengirim surat ke BPMPD tapi tak ada respon. Ini aksi damai dengan menyegel kantor desa,” ungkapnya.
Sehari sebelumnya pendukung juga menuju BPMPD mempertanyakan progress penyelesaian sengketa yang sudah diajukan per 13 Desember 2016 oleh BPD Ombe Baru. BPMPD sendiri mengaku baru membentuk tim, dan baru menyusun penjadwalan untuk melakukan rapat. Tim yang baru dibentuk ini membuat kecewa pendukung, karena seharusnya menurut mereka, tim harus ada sejak awal, dan langsung menangani sengketa begitu dilaporkan.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang dihubungi terpisah beberapa saat setelah penyegelan belum bisa memberikan tanggapan. Namun yang jelas kata Fauzan, proses penyelesaian sengketa sudah ada. Tim bekerja ada prosesnya, dan itu harus ditunggu. Dia berharap kondisi tetap aman dan damai. Perihal apakah nanti keputusan tim bisa merubah hasil Pilkades Ombe baru atau tidak, Fauzan mengatakan tidak tau, karena itu tergantung tim. “Itu nanti tergantun tim. Tidak tahu saya, saya bukan peramal,” singkatnya sembari berlalu.(zul)