Polisi Belum Berniat Usut Proyek Taman Selong

TAMAN-SELONG
SIA-SIA: Kondisi taman Rinjani Selong yang merupakan taman ikon Lombok Timur memperihatinkan setelah gagal dikerjakan tahun 2017 lalu. (M GAZALI/RADAR LOMBOK)

SELONG – Proyek Taman Rinjani Selong yang telah gagal dikerjakan di tahun 2017 lalu masih terus menjadi sorotan. Proyek senilai Rp 5 miliar itu dihajatkan untuk  revitaliasi taman tersebut, tapi kandas di tengah jalan setelah kontrak diputuksan dengan pihak ketiga.

Kasatreskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Yogi Pusurama mengatakan, pihaknya belum berniat mengusut mangkraknya proyek tersebut. “Kita belum sampai ke arah sana,” ungkapnya, Sabtu (4/5).

Lontaran ini disampaikannya sebagai respon terhadap maraknya permintaan berbagai pihak mengusut kasus tersebut. Terlebih dalam pelaksanaan proyek tersebut telah mendapatkan pendampingan TP4D. ‘’Kalau sudah rekomendasi TP4D untuk tidak dilanjutkan pengerjaan, apa yang mau kita tindak lanjuti,‘’ ucapnya.

BACA JUGA: APH Diminta Usut Kegagalan Proyek Taman Selong

Baca Juga :  Proyek Taman Selong Baru Mulai Dilelang

Kendati ada desakan dari berbagai pihak, terangnya, tapi jika tidak ada bukti kuat soal adanya dugaan penyimpangan sulit pihaknya menangani kasus proyek yang gagal tersebut. Di lain pihak, lanjutnya,  tidak ada  dasar yang kuat bagi polisi mengungkap sejauh mana dugaan penyimpangan yang terjadi. ‘’Kita juga sejauh ini belum pernah menerima laporan secara resmi,‘’ jawabnya.

Namun, kata dia, beda halnya ketika tuduhan ada penyimpangan kegagalan proyek itu disertai  adanya bukti baru yang disampaikan ke mereka. Pihaknya dipastikan akan punya jalan masuk mengusut proyek dugaan kejanggalan pengerjaan Taman Rinjani tersebut. ‘’Kalau ada temuan baru, ya silahkan dilaporkan,‘’ singkat dia.

Diketahui, dalam aksi memperingati Hari Buruh beberapa hari lalu, sejumlah LSM di  menyebut proyek taman itu disinyalir banyak sekali kejanggalan. Praktis, menyebabkan anggaran besar yang telah dilontorkan menjadi mubazir. Termasuk kondisi taman yang sampai sekarang tak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Lotim.

Baca Juga :  Taman Selong Kembali Dikucur Rp 3 Miliar

BACA JUGA: Kondisi Taman Kota Mataram Semakin Memprihatinkan

Sementara itu, aktivis Satuan Serikat Pekerja  Nasional Lombok Timur, Muhyidin, meminta pertanggungjawaban mantan kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) setempat atas kegagalan proyek itu.Pertanggungjawaban ini penting lantaran keberadaan taman itu sangat vital bagi masyarakat Lotim. ‘’Imbas kegagalan proyek ini dirasakan oleh pemerintah yang sekarang. Makanya Bupati kita minta untuk mengevaluasi orang-orang yang terlibat di dalamnya,‘’ desaknya. (lie)

Komentar Anda