Polisi Amankan Puluhan Sepeda Motor Knalpot Brong

Diamankan: Puluhan motor yang menggunakan knalpot brong terjaring razia dalam operasi Keselamatan Rinjani tahun 2023 yang digelar Satlantas Polres Lombok Timur kemarin. (M. Gazali/Radar Lombok)

SELONG – Satlantas Polres Lombok Timur mulai menggelar operasi Keselamatan Rinjani tahun 2023. Operasi ini menyasar para pengendara yang tidak patuh terhadap ketentuan berlalu lintas. Terutama para pengendara motor  yang menggunakan knalpot brong atau knalpot bising.

Sejak dua hari operasi ini digelar, Satlantas Polres Lombok Timur telah  melakukan penindakan terhadap puluhan pengendara  motor yang menggunakan knalpot brong.  Motor  langsung diamankan ke kantor Satlantas untuk dicopot. ” Sebagian besar pengendara yang ditahan sepeda motornya ini melakukan pelanggaran kasat mata,” kata KBO Satlantas Polres Lombok Timur  IPDA Anhar kemarin

Dari puluhan pengendara motor menggunakan knalpot brong yang ditindak ini sebagian besar adalah berstatus pelajar.  Para pelajar ini terjaring operasi ketika mereka akan bersekolah. Penindakan tidak hanya dilakukan terhadap  pengendara motor yang mengunakan knalpot brong, namun hal sama juga dilakukan terhadap pengendara lainnya yang melalukan kasat mata.  Diantaranya pengendara yang tidak menggunakan helm, plat termasuk juga yang tidak membawa kelengkapan surat kendaraan. ” Bagi pelajar ini kami suruh telpon orang tuanya atau keluarganya untuk melengkapi spion, plat dan mengganti knalpot menggunakan knalpot standar,”  tegasnya.

Baca Juga :  Pembangunan RS Masbagik Dimulai Awal Tahun Depan

Lebih lanjut disampaikan, operasi ini akan berlangsung selama 14 hari kedepan. Dalam operasi ini tidak ada sanksi tilang bagi pengendara. Mereka hanya saja diberikan teguran dan imbauan saja, akan tetapi apabila pengendara kedapatan lagi pada operasi selanjutnya maka akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku.” Selain mengamankan sepeda motor, pada operasi kali ini, tim Opgab juga sempat menahan sejumlah mobil pick up yang kedapatan memuat puluhan santriwati.

Baca Juga :  Pencari Kerang Asal Sakra Barat Ditemukan Meninggal di Pantai Was Was

Setelah diperiksa kelengkapan surat-surat pengedar, para sopir dan pihak guru diberikan arahan dan imbau agar tidak lagi menggunakan pick up untuk memuat orang, terlebih yang dimuat ini adalah para siswa. “Apalagi  yang bapak muat ini adalah generasi bangsa, untuk itu kami berharap jangan diulangi lagi, meski pun keperluan bapak ini untuk sekolah tapi jangan gunakan mobil terbuka. Kerana mobil untuk mengangkut barang bukan untuk manusia apalagi untuk pelajar,” tutupnya.(lie)

Komentar Anda