Polisi Amankan Belasan Preman dan Jukir Liar di Kota Mataram

Polisi Amankan Belasan Preman dan Jukir Liar
LIAR : Jukir liar dan preman yang diamankan oleh Satshabara Polres Mataram kemarin. (Ali Ma'shum/Radar Lombok)

MATARAM – Satuan Sabhara (Satshabara) Polres Mataram mengamankan 12 orang yang diduga preman dan juru parkir (Jukir) liar lewat Operasi Cipta Kondisi (Cipkon) di sepanjang Jalan Langko dan Pejanggik. “Ada 12 orang yang kita amankan. Mereka terindikasi preman dan Jukir liar,” ungkap Kasat Shabara Polres Mataram AKP I Made Astina kemarin (18/12).

Jukir liar diamankan di beberapa titik. Mereka melanggar aturan yang dibuat pemerintah daerah diantaranya tidak memiliki kartu identitas yang jelas seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu juru parkir dan rompi parkir. Jukir liar ini juga tidak memiliki peluit dan kelengkapan lainnya. ” Untuk itu mereka kami amankan untuk diberikan pengarahan,” ungkapnya.

Semestinya mereka mematuhi peraturan yang dikeluarkan oleh Pemkot Mataram. Jukir harus mempunyai kelengkapan dan memberikan karcis kepada masyarakat yang memarkir kendaraannya. “Mereka harus mengetahui mekanisme penyetoran uang hasil parkir. Hal ini agar Jukir liar ini tidak salah penyetoran. Mestinya kan uang hasil parkir itu disetor ke Dinas Perhubungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Pencuri Motor di Bawah Umur Ditangkap

Mereka yang diamankan ini kemudian didata dan diberikan pengarahan oleh petugas. Selanjutnya mereka dilepas. “Kita sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Mataram. Mereka nanti akan didata ulang dan diberikan kartu juru parkir. Itu sebagai sarana mereka melakukan aktivitasi di lingkungan masing-masing,” terangnya.

Kedepan operasi dan razia ini akan terus dilakukan. Tujuannya dalam rangka Cipkon menjelang Natal 2015 dan tahun baru serta Pilkada 2018 mendatang. Giat rutin tersebut akan terus dilakukan agar Kota Mataram tetap kondusif. Selain itu, operasi kedepannya akan digelar di beberapa tempat seperti pusat keramaian, tempat hiburan dan objek wisata. ” Tempat-tempat itu akan menjadi lokasi pengawasan kita. Karena di sana berpeluang terjadinya praktek premanisme,” tandasnya.(gal)

Komentar Anda