MATARAM – Polda NTB memusnahkan barang bukti sabu dari 41 kasus yang diungkap periode Juli-September 2023. “Jadi, ada sebanyak 1,67 kg sabu yang dimusnahkan,” ujar Kapolda NTB Irjen Pol Raden Umar Faroq, Jumat (10/11).
Sebanyak 41 kasus narkoba yang diungkap pada periode tiga bulan itu, berhasil menyita barang bukti sebanyak 1,7 kg dengan harga Rp 2,7 miliar.
Selisih yang dimusnahkan, disisihkan untuk uji laboratorium dan kebutuhan pembuktian di meja persidangan. “Kami harap, dengan pemusnahan ini bisa memberikan efek jera kepada para pengguna, pengedar, maupun bandar,” terangnya.
Peredaran sabu itu hasil pengungkapan Direktorat Reserse Narkoba (Dit Resnarkoba) Polda NTB dan seluruh polres kabupaten/kota. “Dari 41 kasus yang diungkap, menetapkan 63 orang tersangka,” ungkapnya.
Progres penanganan 41 kasus yang terungkap, 32 kasus di antaranya sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa. Sisanya, masih dalam proses. Peredaran narkotika menjadi perhatian serius dan memerangi narkoba akan terus digencarkan. Karena efek dari narkoba begitu berbahaya, seperti melemahkan saraf, pikiran dan merusak kesehatan. “Yang gunakan narkoba itu sarafnya sudah hancur, tidak bisa lagi berpikir,” katanya.
Tindakan memerangi barang terlarang itu juga dalam upaya menyelamatkan jiwa generasi muda dan tua. Pasalnya penyalahgunaan narkotika ini tidak hanya datang dari kalangan muda, bahkan ada dari kalangan usia lanjut. Karena sekali mencoba menggunakan barang terlarang tersebut, akan ketergantungan.
“Kalau tidak konsumsi, dia akan kolaps (kelemahan tubuh, depresi dan gangguan peredaran darah), sehingga jika tidak terpenuhi bisa saja timbul sakitnya dan bisa saja mengarah pada aksi tindak kejahatan,” bebernya.
Pengungkapan yang dilakukan tidak terlepas dari dukungan masyarakat dalam memberantas peredaran narkotika. “Terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukung kami,” ucap dia. (sid)
