Pol PP Sisir Pedagang Chikibul

IMBAUAN : Petugas kesehatan langsung turun ke sejumlah sekolah dan keramaian untuk mengimbau masyakat dan anak-anak agar tidak membeli jajanan chiki ngebul. (SUDIRMAN/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Satpol PP Kota Mataram meningkatkan pengawasan untuk mengantisipasi penjualan jajanan smoke atau chiki ngebul (chikibul) dengan menggencarkan patroli untuk mencari masih adanya pedagang chikibul di Kota Mataram. Soalnya, jajanan yang sedang viral ini diketahui sangat berbahaya bagi kesehatan. ‘’Tentunya sekarang kami sedang meningkatkan pengawasan dengan menggencarkan patroli untuk mencari pedagang chikibul itu,’’ ujar Kasatpol PP Kota Mataram, Irwan Rahadi, Rabu (18/1).

Dengan gencarnya patroli dan pengawasan yang tidak hanya dilakukan Satpol PP, pedagang chikibul seperti tiarap untuk tidak berjualan sementara waktu. Karena beberapa waktu lalu di kegiatan car free day (CFD) Udayana, ada pedagang chikibul yang ditemukan dan langsung dilarang untuk berjualan lagi. Larangan ini membuat pedagang chikibul lainnya tidak berjualan lagi. ‘’Setelah car free day itu tidak ada lagi. Itu dah terakhir kita temukan hari Minggu kemarin. Dia sepi sekarang,’’ katanya.

Patroli dan pengawasan juga dilakukan di sekolah-sekolah. Hasilnya tidak ada pedagang chikibul yang ditemukan petugas. ‘’Kita sudah perintahkan anggota untuk sisir lokasi-lokasi yang berpotensi tempatnya berjualan. Seperti di sekolah-sekolah dan lainnya tapi sudah tidak ada yang kita temukan,’’ ungkapnya.

Patroli untuk pengawasan penjualan chikibul kini menjadi kegiatan rutin Satpol PP. Patroli dilakukan setiap hari dengan menurunkan sejumlah personel. ‘’Dulu sering ada yang berjualan di Sangkareang tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Untuk patroli ke sekolah-sekolah kita pakai personel yang rutin bertugas, ada 10 sampai 15 personel. Kalau di Udayana itu, dia (penjual) tentatif saja ada di sana,’’ terangnya.

Kepada personel diingatkan untuk bertindak tegas jika pedagang chikibul ditemukan. Sudah tidak ada kompromi, dagangannya akan langsung disita dan diamankan petugas. ‘’Tidak ada kompromi, jangan sampai ada kasus akibat mengonsumsi chikibul ini berkembang di Kota Mataram. Kita jangan menunggu korban dulu kan terus bertindak. Kita amankan dulu dagangannya, pedagang itu juga sekarang sudah tidak berani keluar,’’ jelasnya.

Soal ada tidaknya koordinasi dengan Polresta Mataram, terutama soal yang perlu dilarang dan diawasi dengan ketat adalah penjualan nitrogen cair. Karena indikasinya pedagang chikibul masih bisa membeli nitrogen cair dengan bebas. Namun dari temuan Dinas Kesehatan Kota Mataram, nitrogen cair didapati pedagang di daerah Gerung Lombok Barat. ‘’Koordinasi masih internal saja karena kita lihat juga pelaku usaha ini tidak terlalu banyak di Mataram. Dari Dinas Kesehatan juga sudah koordinasi menghubungi kita. Karena sekarang sudah masuk kategori meresahkan. Kalau substansinya nanti bila dipandang perlu nanti dari kepolisian,’’ katanya.

Baca Juga :  Pengecer Curi Start Jual Elpiji 3 Kilogram

Penjualan chikibul kini di Kota Mataram sudah tidak ada ditemukan. Sedangkan sebelumnya berjualan dibeberapa tempat. Bahkan cukup lama berjualan di lapangan Sangkareang yang merupakan tempat berkumpulnya warga Kota Mataram. ‘’Saya sudah pernah merasakan (membeli chikibul) di Lapangan Sangkareang. Karena ikut hebohnya orang saja tapi kita tidak berpikir kandungannya ternyata berbahaya,’’ tandas Irwan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr H Usman Hadi mengatakan, mengonsumsi jajanan ciki ngebul yang mengandung nitrogen tentunya sangat berbahaya. Tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang dewasa dan masyarakat. Jajanan ini sangat berbahaya karena dampaknya jika tertelan dapat melukai dan lambung jadi terbakar. Tubuh manusia terpapar nitrogen cair dalam yang lama, sel tubuhnya akan membeku dan mati. Dampak lainnya menyebabkan mual, muntah dan sakit perut. Sementara nitrogen penggunaannya kebanyakan di indutsri farmasi digunakan untuk mengawetkan sampel biologis. Sementara dalam dunia kuliner dipakai untuk memperindah penampakan hidangan. ‘’Tentu berbahaya kalau mengandung nitrogen masuk ke mulut otomatis saluran pencernaannya terbakar karena dinginnya yang minus itu. Untuk lambung sama juga bahanya seperti itu,’’ katanya.

Di sisi lain, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Mataram terus mengimbau masyarakat untuk melaporkan dan mengawasi jajanan anak-anak terkait penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji. Jajanan chiki ngebul yang mengandung zat kimia liquid nitrogen (N2) atau nitrogen cair.

Sekertaris IDI Kota Mataram, dr Emirald Isfihan mengatakan, beberapa ancaman membahayakan untuk anak-anak ketika mengonsumsi ciki ngebul. Karena kandungan  gas nitrogen bukan diperuntukan untuk makanan. Ada banyak ancaman gaguan  terutama untuk anak-anak yakni, pencernaan, terutama lambung dan bisa terjadi kebocoran lambung.  ‘’Kalau terus menerus mengonsumsi ancaman paling berbahaya yakni kebocoran lambung,’’ kata dr Emirald Isfihan.

Baca Juga :  Keuntungan Hotel Saat WSBK Terancam Minim

Beberapa gejala awal bisa timbul, mulai dari luka bakar, melepuh, dan cedera radang dingin (frostbite) yang parah bisa terjadi usai kulit terkena nitrogen cair. Konsentrasi oksigen dalam tubuh bisa menjadi sangat rendah sehingga menyebabkan pusing, sesak napas, tidak sadarkan diri, hingga kematian.

                Untuk itu, Pemkot Mataram dan Dinas Kesehatan maupun OPD  harus lebih gencar melakukan pencegahan. Pihak IDI bersama ikatan dokter anak telah melakukan banyak koordinasi untuk mencegah jajanan siap saji tersebut beredar di Kota Mataram. Saat ini, petugas Puskesmas di Kota Mataram terus intens turun ke semua sekolah maupun pusat keramaian untuk memberikan himbauan ke masyarakat terkait dengan dampak berbahaya terkait jajanan chiki ngebul.

                Sambung Emirald, IDI Kota Mataram juga membuka ruang konsultasi dan pengaduan bagi warga yang merasa pernah dibeli anaknya. Serta pemeriksaan kesehatan gratis, terutama di semua puskemas di Kota Mataram tetunya juga mendapatkan pelayanan maksimal terkait dengan kesehatan anak. ‘’Kita sudah koordinasikan dengan Dikes Kota Mataram juga, terkait dengan penangan dan pengaduan masyarakat terkait jajanan chiki ngebul  yang pernah dikonsumsi anak-anaknya,’’ singkatnya.

                Sementara itu, ketua Fraksi PKS Hj Istiningsih mengatakan, keberadaan jajanan  mengandung nitrogen cair tersebut sudah lama beredar di Kota Mataram, tetunya langkah traking harus dilakukan Dikes kota Mataram. Melalui pemeriksaan di setiap puskemas, serta sekolah-sekolah yang harus di himbau lebih intens kembali. ‘’Kita harapkan jangan sampai terulang kembali, pengawasan lebih intens dilakukan dinas terkait,’’ katanya.

                Tetunya, dampak kesehatan untuk anak menjadi perhatian bersama saat ini. Orang tua juga bisa berperan aktif melakukan pengawasan secara bersama-sama, untuk pembelian jajanan siap saji yang semakin marak saat ini. ‘’Kita harapkan pengawasan di sekolah, kantin, maupun pusat keramaian ditingkatkan. Karena sempat beredar di beberapa pusat keramaian jajanan yang menggandung nitrogen cair,’’ ujarnya. (gal/dir)

Komentar Anda