MATARAM – Tempat pelacuran kelas teri di kawasan Pasar Panglima, Jalan Kebudayaan, Lingkungan Jeruk Manis, Kelurahan Cakranegara mendadak gaduh. Sejumlah warga yang berada di lokasi esek-esek ini mendadak kalangkabut. Para PSK diangkut petugas, saat dilakukan razia, Rabu dini hari, (31/1).
Para PSK, semburat kabur begitu melihat mobil patroli Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) Kota Mataram. Tak pelak kejar-kejaran tak bisa dihindarkan hingga ke areal dalam pasar Panglima. Dalam razia kali ini Satpol PP berhasil menggaruk enam Pekerja Seks Komersial. Sayang razia, hanya dibeberapa pangkalan pasar saja, namun beberapa hotel dan tempat karoke tidak disentuh. Padahal, beberapa tempat karoke sudah mulai banyak menyediakan Patner Song (PS).
Setelah berhasil dipasar Panglima, petugas menyisir pasar Cakranegara di Gang Loak, tempat kalangan PSK mangkal saat malam hari. Gang ini juga dikenal sebagai tempat mangkal, warnia. Namun sayang saat melihat mobil patroli berhasil kabur. Kasat Satpol PP Kota Mataram, Bayu Pancapati mengatakan, pihaknya akan terus melakukan operasi rutin ke sejumlah lokasi yang menjadi tempat pelacuran, katanya kepada Radar Lombok, Rabu kemarin.
Enam PSK yang terjaring diangkut ke Kantor Satpol PP, mereka didata. Rata-rata pemain lama yang kerap mangkal dipasar Panglima, saat sepi dipasar Panglima. Mereka beralih ke pasar Cakranegara, serta jalan Songket Panaraga untuk mencari pria hidung belang. ‘’ Rata-rata mereka pemain lama, sudah kita selidiki dan data, kembali. Mereka sudah keluar dari panti sosial budi rini,’’ ucap Bayu.
Ke enam PSK yakni, AS, RH, BH, AW, ST. Satu masih usia 18 tahun SR, mereka mangkal dipasar Panglima. Selain PSK, turut diamankan beberapa botol minuman keras jenis bir hitam. Yang biasanya dijual, kalangan PSK saat transaksi sama pelanggan.
Beberapa laporan masyarakat, telah diterima terkait dengan lokalisasi terselubung. Seperti beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Mataram. ‘’ Kami tetap intens, serta akan menyasar sejumlah tempat, kita juga intes bangun kordinasi dengan petugas keamanan pasar, terakit dengan aksi-aksi mereka,’’ tegasnya.
Terkait dengan tempat hiburan malam, Bayu mengkalim tetap menjadi atensinya. Bahkan sudah mulai menerjukan anggota untuk terus memantau, beberapa pusat hiburan malam yang dicurigai menyediakan PS maupun menyalahi aturan yang ada, singkatnya.
Terpisah anggota DPRD Kota Mataram, H. Husni Thamrin meminta, penegakan peraturan daerah (Perda) terus dilakukan, sesuai dengan visi-misi Kota mataram yang religus. ‘’ Kita harapkan ditindak tegas, bahkan beberapa tempat hiburan kalau menyalahi aturan. Kita harapkan terus dilakukan, jangan sampai dibiarkan,’’ katanya.
Beberapa tempat yang dijadikan sarang prostitusi, harus ditindak tegas. Jangan sampai ada pembiaran, sehingga terkesan pemkot lemah dalam memberikan tindakan. ‘’ jangan segan-segan, berikan tindakan. Apalagi sudah berulang kali, seperti para PSK yang tertangkap. Harus ada langkah cepat,’’ singkatnya. (dir)