PNM PKU Ajak Nasabah Mekaar Belajar Mengolah Daun Kelor ke Lombok

MATARAM – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) mengajak 10 orang pelaku UMKM nasabah Mekaar dari tiga provinsi untuk belajar mengolah daun kelor menjadi produk bernilai ekonomi tinggi di CV Tri Utami Jaya, selaku industri  pengolah daun kelor yang diikenal dengan Moringa Kidom di Mataram, Jumat (12/8).

Kunjungan 10 orang pelaku UMKM nasabah PNM Mekaar dari Kabupatem Pati, Provinsi Jawa Tengah, Kupang Provinsi NTT dan Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, didampingi oleh Pimpinan Cabang PNM Mataram Darwis Hari Pondang dan diterima langsung oleh Owner Moringa Kidom Nasrin.

PT PNM melalui program PKU mengajak nasabah PNM Mekaar yang bekerja sebagai petani daun kelor maupun pengolah daun kelor untuk meningkatkan wawasan kewirausahaan (entrepreneurship) dan kemampuan dalam mengelola usaha, serta peningkatan efisiensi dalam usaha, termasuk pengembangan potensi lain sebagai usaha alternatif.

Olahan daun kelor produk dari CV Tri Utami Jaya, yang produknya populer dikenal teh kelor ini terpilih melalui Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sebagai souvenir resmi acara dunia G20 di Bali pada September 2022 mendatang.

Pimpinan Cabang PNM Mataram Darwis Hari Pondang menjelaskan untuk PNM sendiri kegiatan ini sebagai sarana dalam memantau perkembangan nasabah atau nasabah naik kelas dan juga menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah dan bisa memberikan kebanggaan menjadi nasabah PNM Mekaar.

Kegiatan studi ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni 10-12 Agustus 2022 yang pesertanya sendiri berasal dari beberapa Cabang PNM, yaitu, 2 nasabah PNM Kendari Unit Mekaar Tinanggea dan Kendari, 5 nasabah PNM Denpasar (Kupang) Unit Mekaar Maulafa, dan 2 Nasabah PNM Pati Unit Mekaar Kunduran. Total peserta sebanyak 10 orang nasabah PNM Mekaar dan juga 1 pendamping dari daerahnya masing-masing.

Baca Juga :  Hari Bhakti TNI AU, PNM Gelar Pameran UMKM Binaan

“Pelatihan ini merupakan salah satu dari tiga modal yaitu modal intelektual yang diberikan oleh PNM bagi nasabahnya,” kata Darwis.

Dikatakan Darwis, dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal, yaitu finansial, intelektual dan sosial. Kegiatan studi banding ini merupakan modal intelektual berupa pelatihan pendampingan dari program Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha. Pada hari pertama nasabah diajak berkunjung ke kebun kelor milik Nasrin yang berada di Jl Raya Bypass Penujak Batujai. Di temlat ini nasabah belajar bagaimana cara pembibitan dan penanaman yang baik dan juga belajar menanam melalui polybag, serta diberikan tambahan wawasan tentang pemanfaatan tanaman eceng gondok untuk dijadikan pupuk kompos, agar tanah lebih subur.

Pada hari ke dua, nasabah belajar ke industri kelor yaitu pabrik kelor milik pak Nasrin sendiri yang berlokasi di Jl Sakura, Mataram. Di pabrik tersebut, nasabah belajar proses produksi daun kelor, mulai dari cara pengeringan, cara menyimpan daun kelor kering pada suhu tertentu, cara menggiling daun kelor agar menjadi bubuk, dan juga belajar cara pengemasan produk kelor, yaitu teh kelor dan kopi kelor.

Baca Juga :  PNM Konsisten Dampingi UMKM Naik Kelas

Nasrin menjelaskan berbagai macam manfaat daun kelor bagi kesehatan, diantaranya untuk menjaga imunitas tubuh, dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan kolesterol dan masih banyak lagi.

Nasrin menuturkan jika dirinya sudah melakukan regenerasi kepada anak-anaknya, masing-masing dari anaknya sudah memiliki PT sendiri yang bertautan dengan CV induk dari produksi teh kelor.

Menurutnya regenerasi ini penting sekali demi menjaga kelestarian manfaat kelor. PT milik anaknya sudah memproduksi minuman kelor dalam bentuk kemasan dan juga dijadikan bahan baku pembuatan kosmetik.

“Dunia tidak selebar daun kelor, tapi daun kelor akan mendunia,”  ucap Nasrin.

Sememtara itu, salah satu nasabah PNM Mekaar asal Kendari Ika Sutiyatin mengaku senang sekali dengan program studi banding dari PNM, di pabrik teh kelor di Mataram, Lombok.

“Saya jadi banyak ilmu tentang daun kelor. Tadinya kita hanya membuat sayur kelor saja, sekarang kami tahu bahwa kelor dapat diproduksi jadi teh , kopi dan lain-lain. Terima kasih PNM,” ucapnya.

Sebagai informasi, hingga 9 Agustus 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 134,25 T kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12,39 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.500 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan. (luk)

Komentar Anda