PMP Melatih Warga Desa Sambelia Mengolah Pupuk Organik  

Warga Desa Sambelia dilatih mengolah pupuk organik.

SELONG – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) bersinergi dengan akademisi untuk mempercepat pembangunan daerah melalui program pengabdian kepada masyarakat (PkM) lewat skema Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP).

Pada tahun anggaran 2024 ini pengabdian yang dilakukan oleh tim dosen, serta mahasiswa STMIK Lombok di Dusun Dasan Tinggi, Desa Sambelia, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur. Tim Pelaksana kegiatan PkM, diantaranya Ketua pelaksana Khairul Imtihan dan anggota Mardi dan Wire Bagye. 

Pelaksanaan kegiatan PkM mengangkat tema ‘Peningkatan penjualan pupuk organik pada forum persatuan pemuda kreatif (FP2K) Desa Sambelia melalui pelatihan, manajemen usaha, dan promosi digital’ berlangsung selama empat bulan, yakni Juni, Juli, Agustus dan September 2024.

Ketua pelaksana Khairul Imtihan memngatakan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam produksi pupuk organik serta manajemen usaha.

“Peserta mempelajari teknik pembuatan pupuk organik yang efektif, mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengemasan,” kata Imtihan.

Baca Juga :  Lobar Satu-satunya Berstatus PPKM Level 1 di NTB

Selain itu, kata Imtihan, masyarakat juga dilatih mengelola usaha pupuk organik secara profesional, termasuk dalam hal pengelolaan keuangan, distribusi produk, dan perencanaan bisnis. Pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan memanfaatkan media digital, seperti media sosial sebagai alat promosi guna memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.

Menurutnya, melalui penguasaan teknik produksi yang baik, manajemen usaha yang efektif, dan strategi promosi digital yang tepat, diharapkan peserta dapat mendorong kemandirian ekonomi, terutama bagi pemuda, serta meningkatkan penjualan dan produksi pupuk organik untuk memenuhi kebutuhan petani di Desa Sambelia.

Kegiatan pelatihan dimulai dengan serangkaian persiapan, termasuk penyiapan lokasi, alat, pengadaan bahan baku, penyusunan materi pelatihan, serta soal pretest dan posttest. Selain itu, jadwal pelaksanaan juga dipersiapkan dengan matang untuk memastikan kelancaran setiap sesi. Pelatihan ini mencakup, pembuatan pupuk kompos hingga pengemasan, penerapan business model canvas, pembuatan konten promosi video menggunakan canva, pengelolaan fanspage, YouTube, dan konten promosi, serta manajemen keuangan menggunakan MS Excel.

Baca Juga :  Warga NTB Mau Konsultasi Covid-19? Hubungi Nomor Ini

“Setiap topik dirancang untuk memberikan keterampilan praktis yang relevan bagi para peserta,” ujar Imtihan.

Dijelaskannya, pelatihan pembuatan pupuk kompos, proses fermentasi, dan pengemasan diadakan di sekretariat FP2K, sementara pelatihan business model canvas, pembuatan konten promosi video menggunakan canva, pengelolaan fanspage, YouTube, serta manajemen keuangan menggunakan MS Excel dilakukan di Aula Kantor Camat Sambelia.

Jumlah peserta PkM mencapai 15 orang, terdiri dari 11 anggota FP2K, 2 pengurus BUMDES Desa Sambelia, dan 2 pengurus Karang Taruna. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM adalah kombinasi antara cermah, demonstrasi dan praktik langsung.

Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan berharap agar kegiatan seperti ini dapat diadakan secara rutin ke depannya, dengan durasi pelatihan yang lebih panjang dan cakupan materi yang lebih luas.

“Kami berharap kolaborasi ini bisa berlanjut, sehingga dapat terus mendukung peningkatan ekonomi dan kemandirian masyarakat Desa Sambelia,” tutupnya. (luk)

Komentar Anda