PMK Terkendali, Bali Siap Songsong Perhelatan G-20

ILUSTRASI SATGAS PMK

BADUNG–Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Nasional memperketat pengendalian PMK di Provinsi Bali.

Langkah itu diambil menjelang pertemuan puncak Presidensi G20 Indonesia 2022 di Nusa Dua, Bali, 15-16 November mendatang.

Salah satu langkah pengendalian adalah penerapan biosekuriti untuk mencegah penyebaran virus PMK.

Untuk memastikan biosekuriti berjalan baik, Satgas PMK meninjau Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Rupanya biosekuriti rutin dilakukan tiap hari.

Biosekuriti dengan penyemprotan kandang ternak rutin digelar. “Jangan berpuas diri dahulu, kasus PMK masih ada. Tetap perketat dan konsisten untuk menjaga Bali sebagai daerah zero reported case,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen TNI Fajar Setyawan saat berkunjung ke Desa Antiga Kelod.

Biosekuriti melibatkan TNI, Polri, dan Babinsa setempat. Fajar mengapresiasi dukungan semua pihak pada perhelatan G20 melalui pengendalian PMK di Bali.

Fajar juga mengingatkan proses administrasi di lapangan untuk dilengkapi secara rapi dan teratur.

Peninjauan berlanjut ke Posko Satgas PMK di Pelabuhan Padang Bai dan Benoa. Pemantauan dilakukan terkait perkembangan data PMK dari Balai Karantina Pertanian Bali dan pengamanan di sekitar pelabuhan untuk mencegah hewan ternak yang keluar dari atau masuk ke Bali.

Baca Juga :  Sebelum Putusan RED II Ketok Palu, Indonesia Perlu Bertemu Uni Eropa

Bali telah melarang mobilisasi hewan dan produk hewan segar rentan PMK dari dan ke wilayah tersebut sejak Juli lalu. Mobilisasi hewan ternak antar kabupaten atau kota di Bali berlangsung dengan penjagaan ketat.

Capaian Vaksinasi 87 Persen

Selain biosekuriti, vaksinasi ternak di Bali juga digenjot. Vaksinasi hewan ternak di Bali telah melebihi 87%. Testing hewan ternak juga dilaksanakan untuk memastikan hewan ternak yang dahulu pernah terjangkit dan telah sembuh maupun rentan telah bebas dari virus PMK.

Hasilnya, sejak 15 Agustus lalu Bali dinyatakan daerah bebas kasus baru PMK. Ketua Satgas PMK Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, BNPB telah membentuk tiga posko biosekuriti di wilayah Bali. Ia memastikan akan menambah posko lain guna memperketat strategi pencegahan penularan PMK.

Tiga posko itu ada di Pelabuhan Gilimanuk, Padang Bai, dan Benoa. Biosekuriti sudah diterapkan di pintu-pintu penting di Bali. Mulai dari karpet disinfektan di wilayah bandara, boks disinfeksi di pelabuhan, penyemprotan di check point, dan disinfeksi ke kandang-kandang.

Menggenjot Penandaan dan Pendataan

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan terus menggenjot vaksinasi. Per 13 November 2022, vaksinasi sudah menjangkau 5,7 juta ternak. Capaian vaksinasi tertinggi ada di Jawa Timur dan Bali, yang masing-masing sebesar 87%.

Baca Juga :  Food Estate, Kesempatan Realisasikan Kemandirian Pangan Indonesia

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mendorong wilayah yang capaian vaksinasinya rendah untuk terus digenjot.

Salah satunya Jawa Tengah, yang per 13 November 2022 mencapai 701.088 dosis atau 57,96%. Akselerasi perlu dilakukan karena populasi ternak di Jawa Tengah besar.

“Kita dorong pemerintah daerah menggerakkan pelaksanaan vaksinasi dan sekaligus penandaan ternak di wilayah masing-masing. Kita juga kerja sama dengan TNI untuk memperlancar pelaksanaannya,” kata Nasrullah belum lama ini.

Nasrullah menjelaskan, TNI memiliki personel hingga ke level desa. Diharapkan dapat memberikan dukungan mensukseskan vaksinasi dan pendataan dengan memberikan pengamanan, pendampingan, dan pengawalan bagi petugas.

“Dengan pemasangan eartag, status vaksinasi PMK ternak dapat diketahui, sehingga dapat memenuhi persyaratan dalam peredaran lalu lintas ternak antar daerah, baik tingkat provinsi dan kapubaten/kota,” kata dia.

Sebagai informasi, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan merilis aplikasi Identik PKH. Fungsinya mirip aplikasi PeduliLindungi. Dengan scanning pada eartag mampu menunjukan kartu vaksin PMK baik dosis 1, dosis 2 dan booster.

“Dukungan stakeholder terkait adalah mutlak agar kegiatan vaksinasi, penandaan, dan pendataan dapat tercapai baik,” tandas dia. (RL)

Komentar Anda