PMI KLU Distribusikan Air Bersih di Tiga Kecamatan

Anggaran PMI Habis, Berharap Pihak Lain Membantu

DISTRIBUSI AIR: Warga di tiga kecamatan di KLU mengalami kesulitan air bersih, dan hanya pihak PMI KLU saja yang selama ini mendistribusikan bantuan air bersih. Berharap ke depan ada pihak lain ikut membantu. (pmi for radarlombok.co.id)

TANJUNG—Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Utara (KLU), kembali mendistribusikan air bersih kepada warga di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Bayan, Kayangan dan Gangga. Pendistribusian yang dilakukan pada Sabtu (30/11), sangat diharapkan warga setempat, yang sejak dilanda bencana gempa, juga dihantam kekeringan, memuat warga kesusahan mendapatkan air bersih.

“Selama ini yang sering memberikan bantuan air bersih adalah PMI. Tapi PMI tidak bisa datang tiap hari memberikan air kepada kami di sini. Jadi kalau bantuan air tidak ada, kami suka berjalan jauh mencari sumber air, atau membeli air. Biasanya untuk memenuhi satu tandon (penampung air) sekitar 1200 liter, kami harus membeli hingga Rp 100 ribu, dan untuk tandon 550 liter, warga membeli Rp 50 ribu,” jelas Inak Piyan, 50 tahun, salah seorang warga Desa Dusun Bulan Semu, Desa Genggelang.

Sejak bencana gempa bumi yang terjadi pada 5 Agustus 2018, beberapa desa di tiga kecamatan Kabupaten Lombok Utara semakin mengalami kesulitan air, karena beberapa mata air yang selama ini menjadi andalan tiba-tiba mengering.

“Sebelum gempa, desa punya jaringan akses air bersih untuk masyarakat yaitu Pelayanan Air Minum (PAM) Desa, dan swadaya masyarakat namanya Muslik. Jaringan ini selalu jadi andalan warga desa mendapatkan air bersih. Tapi sejak gempa, entah kenapa kami tidak tahu, tidak ada air lagi mengalir. Sehingga membuat warga kami harus mencari air hingga jauh, atau mengandalkan air dari sumur bor yang terpasang di sawah. Tapi ini perlu usaha dan tenaga, terutama untuk warga yang rumahnya ada di bawah atau atas bukit,” jelas Amak Sulasi, Kepala Desa Genggelang.

Pihaknya sendiri sudah berupaya untuk mencari bantuan ke institusi terkait. Namun sejauh ini hanya PMI yang rutin memberikan bantuan. Sayangnya bantuan distribusi air yang sudah dilakukan PMI sejak Juli 2019, akan berakhir pada November 2019.

“Inginnya kami sama dengan warga, bisa memberikan bantuan rutin distribusi air ini. Tapi anggarannya sudah habis hingga bulan November 2019 ini. Kami berharap nanti kita bisa mencari solusi bagi warga agar mendapatkan akses air bersih yang lebih dekat dengan pemukiman mereka. Tantangannya cukup besar, karena sumber mata air ada di gunung, dengan kontur yang menantang. Pasti perlu biaya besar untuk bisa membuat jaringannya,” jelas Wakil Kepala Markas PMI Lombok Utara, Sahabudy Kusuma Wijaya.

Budi menjelaskan, di tiga kecamatan tersebut, ada sekitar 38 area yang mengalami kekeringan parah dan makin dirasakan kesulitan mendapatkan akses air setelah beberapa bulan bencana gempa bumi terjadi, selain memang masalah perubahan tata ruang di daerah resapan air.

PMI KLU di dukung penuh oleh  International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) sejak bulan Juli 2019, hingga November 2019 telah mendistribusikan air bersih sebanyak 10.200.000 liter selama 2 kali dalam seminggu ke tiga kecamatan terdampak.

Di tiga kecamatan itu memang kerap mengalami kekeringan terparah dibandingkan daerah lainnya, meskipun sudah memasuki musim hujan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tahun 2019 merupakan menjadi tahun musim kekeringan terpanjang di Lombok utara.

PMI dengan segala keterbatasannya berharap banyak kepada para pihak, baik swasta dan pemerintahan dapat berkontribusi lebih untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih, karena air adalah masalah mendasar.

“Warga masyarakat, termasuk saya disini kerap kesulitan untuk memperoleh air bersih. Sehingga setiap kami mendapat kabar dari kepala desa bahwa PMI akan datang memberikan bantuan air bersih, kami sangat antusias dan mempersiapkan wadah untuk menampungnya. Kami sangat bersyukur, dengan bantuan ini kami tidak perlu membeli air untuk beberapa hari kedepan,“ ujar Inak Pian. (gt)

Komentar Anda