PLN NTB Percepat Pemeliharaan PLTU Jeranjang

PLTU JERANJANG: Mewujudkan kelistrikan yang andal di Lombok, PLN NTB melakukan pemeliharaan di Unit 2 PLTU Jeranjang, Lobar.

MATARAM–PLN NTB terus melakukan percepatan pemeliharaan pada Unit 2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang yang berlokasi di Desa Kebon Ayu, Lombok Barat.

Pemeliharaan yang tidak terencana ini harus dilakukan sesegera mungkin, untuk mencegah terjadinya dampak yang lebih luas.

Akibat kegiatan pemeliharaan tersebut, sebagian pelanggan di Pulau Lombok terpaksa harus mengalami pemadaman.

“Kami mohon maaf yang sebesar besarnya atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat. Fokus utama kami saat ini adalah mempercepat kegiatan pemeliharaan di PLTU Jeranjang” kata Manager PLN Unit Pelayanan Pelanggan (UP3) Mataram Wiedhyarno Arief, Rabu (26/4).

Pekerjaan pemeliharaan di PLTU Jeranjang dilakukan di salah satu peralatan utama PLTU, yakni boiler yang terindikasi mengalami penurunan temperatur.

Indikasi awal ini ditemukan dari sistem kontrol dan monitoring engine yang berfungsi dengan baik, yang kemudian memicu sistem proteksi pembangkit bekerja.

Baca Juga :  Dirut PLN Darmawan Prasodjo Kembali Dinobatkan Jadi CEO Of The Year

Segera setelah ditemukan indikasi tersebut, PLN segera melakukan general inspection pada boiler untuk melakukan pemeriksaan agar dampaknya tidak semakin meluas.

Ketel uap atau boiler sendiri merupakan alat konversi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara memanaskan air yang berada di dalam boiler. Selanjutnya, uap atau energi kalor yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin yang akan menghasilkan listrik.

“Jadi, sistem pembangkit memiliki proteksi untuk melindungi dan mencegah dampak yang lebih luas. Boiler ini memiliki fungsi yang sangat penting untuk beroperasinya PLTU. Apabila ditemukan indikasi, maka kami harus segera mengambil upaya yang cepat,” jelas Wiedhy.

Baca Juga :  PLN Resmikan 21 Unit Green Hydrogen Plant

Setelah melaksanakan general inspection, PLN juga harus memastikan seluruh peralatan dalam kondisi aman sebelum dioperasikan. Berikutnya setelah kondisi aman, maka PLTU bisa dioperasikan.

Dari posisi engine off, PLTU sendiri memerlukan waktu 8-10 jam untuk bisa menghasilkan uap. Diharapkan PLTU Jeranjang akan dapat kembali masuk menyuplai Ssistem Kelistrikan Lombok pada hari Kamis (26/4).

“Kami mohon doa, semoga upaya yang dilakukan dapat berjalan dengan aman dan lancar. Sistem Kelistrikan Lombok kembali normal sesegera mungkin,” harap Wiedhy.

PLTU Jeranjang sendiri merupakan salah satu pembangkit terbesar yang merupakan backbone utama sistem kelistrikan Lombok dengan kapasitas 3×25 MW, selain PLTMGU Lombok Peaker yang berada di Ampenan, Tanjung Karang. (rl/gt)

Komentar Anda