PLN NTB Kembangkan SPLU untuk Green Tourism

PLN NTB Kembangkan SPLU untuk Green Tourism
SPLU: GM PLN Wilayah NTB, Mukhtar, bersama jajaran ketika meresmikan beroperasinya Stasiun Pengisian Lisrik Umum (SPLU) di kompleks Islamic Center NTB. (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Perkembangan kendaraan listrik, baik sepeda, motor maupun mobil listrik di Indonesia, serta keseriusan Pemerintah Provinsi NTB untuk membangun kawasan-kawasan wisata dengan konsep green tourism atau ramah lingkungan. Mendorong PLN Wilayah NTB untuk terus mengembangkan Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) di Provinsi NTB.

Menurut General Manager (GM) PLN Wilayah NTB, Mukhtar, pihaknya sendiri saat ini telah memasang SPLU di beberapa titik di Pulau Lombok, antara lain di Islamic Center NTB, Taman Sangkareang, Taman Bumigora (Jalan Udayana), Gili Trawangan, dan Pantai Ampenan. Selain itu juga dipasang di Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Dompu, dan Kota Bima, SPLU juga telah terpasang.

SPLU yang merupakan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, lanjutnya, pada awalnya dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum, seperti untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau pedagang kaki lima (PKL), seperti yang saat ini terpasang di Lapangan Sangkareang dan Taman Bumigora – Udayana.

Baca Juga :  Genjot Serapan Padi, Bulog Gandeng 63 Mitra

Kawasan seperti Mandalika, Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo, Gunung Tambora), Tiga Gili, dan Sekotong, kedepan direncanakan akan menggunakan konsep pembangunan pariwisata hijau. Termasuk pengembangan transportasi ramah lingkungan di Mataram. Sehingga guna mendukung konsep wisata ramah lingkungan di NTB itu, maka PLN akan terus menambah SPLU di beberapa titik.

“Gili Trawangan sudah kita pasang SPLU. Di sana kan tidak boleh ada kendaraan berbahan bakar minyak, dan banyak yang menggunakan motor listrik. Selanjutnya KEK Mandalika juga bisa. Kita akan koordinasi dengan pemerintah untuk lokasi dan izin pemasangannya. Intinya teknologi kami siap mendukung rencana Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan pembangunan kepariwisataan dengan konsep ramah lingkungan,” kata Mukhtar, saat meresmikan SPLU di Kompleks Islamic Center NTB, Jumat kemarin (27/10).

Selain itu sambung Mukhtar, dalam rangka Hari Listrik Nasional ke-72, PLN Wilayah NTB juga kembali memperkenalkan karya inovasinya, yaitu SPLU Mobile, yang menggunakan teknologi telepon pintar berbasis android. “Untuk menggunakan SPLU Mobile, masyarakat hanya perlu mengunduh aplikasi SPLU Mobile telepon pintar berbasis androidnya melalui Play Store,” jelasnya.

Kemudian dalam penggunaannya, selain bisa menggunakan pulsa (stroom) kWh meter melalui fasilitas perbankan (Mobile banking dan SMS banking), juga bisa menggunakan pulsa telepon seluler yang dikonversikan menjadi kWh. “Inovasi ini harapannya dapat memudahkan masyarakat dalam menggunakan SPLU. Jadi mau menggunakan model SPLU Beji Lintar atau menggunakan SPLU Mobile, keduanya ada,” ujar Mukhtar.

Kalau SPLU Beji Lintar, sebelumnya telah terpasang mengadopsi sistem prabayar. Untuk menggunakannya, masyarakat perlu mengisi pulsa (stroom) kWh meter dengan membeli token listrik melalui Payment Point Online Bank (PPOB), ATM, minimarket, dan lainnya, dengan menyebutkan ID Pelanggan atau nomor kWh Meter yang tercantum di SPLU yang akan digunakan.

Tahun depan (2018), PLN Wilayah NTB menargetkan beroperasinya 30 SPLU yang tersebar di sejumlah titik di NTB, seperti KEK Mandalika sebanyak 6 unit, Lombok Barat, Lombok Utara, dan Lombok Timur masing-masing 5 unit.

Baca Juga :  RSUD Provinsi NTB Buka Lowongan Kerja

Sedangkan di Pulau Sumbawa, rinciannya Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima masing-masing 2 unit, serta 1 unit di Kabupaten Sumbawa Barat. “Kita harap (SPLU) bertambah terus. 2018 kita usulkan tambah banyak. Semua ini investasi murni dari PLN,” ujar Mukhtar.

Jumlah 30 SPLU yang akan dibangun pada 2018, akan menggenapi 10 SPLU yang sudah beroperasi sebelumnya di Lapangan Sangkareang sebanyak 2 unit, Udayana 2 unit, Islamic Center NTB, Gili Trawangan, Pantai Ampenan masing-masing 1 unit, dan di Pulau Sumbawa terdapat di Sumbawa Besar, Sumbawa Barat, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu, masing-masing 1 unit. (gt)

Komentar Anda