PLHUT Kemenag Jadi Pilot Project di NTB

PLHUT Kemenag Jadi Pilot Project
DIKERJAKAN: Pusat layanan haji dan umrah terpadu (PLHUT) Kemenag Lombok Tengah mulai dikerjakan, Selasa kemarin (27/8).( M.HAERUDDIN/ RADAR LOMBOK)

PRAYA—Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah (Loteng), saat ini sedang melakukan pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT). Hal itu untuk memberikan pelayanan satu pintu kepada para jamaah yang akan mengurus haji dan umrah.

Proyek bangunan berlantai dua itu dikerjakan oleh CV Total Karya Utama, dengan konsultan pengawas yakni CV Astrindo Engineering Consultant. Dimana anggarannya mencapai Rp 1.735.704.925, yang bersumber dari dana abadi umat atau dana haji, yang kemudian oleh pemerintah pusat dijadikan sebagai surat berharga syariah Negara (SBBN).

Akhmad Sanhaji, selaku PPK Proyek PLHUT ini menegaskan, bahwa bangunan ini adalah satu dari sepuluh bangunan sejenis di Indonesia. Dan ini merupakan satu-satunya bangunan yang ada di Provinsi NTB. Sehingga jika pembangunan ini berhasil, maka akan menjadi pilot project atau percontohan bagi daerah lain.

“Jadi proyek ini nantinya digunakan sebagai lokasi pelayanan, seperti jamaah yang hendak mengurus paspor atau lainnya. Mereka bisa langsung ke PLHUT ini, dan tidak lagi pergi ke dinas, yang membutuhkan waktu lama. Yang jelas, ini pelayanan satu pintu,” tegas Akhmad Sanhaji, Selasa kemarin (27/8).

Nantinya, lokasi tersebut juga akan difasilitasi dengan pelayanan kesehatan, Dukcapil dan Imigrasi. Karena memang selama ini masyarakat yang mengurus berbagai administrasi harus pergi ke dinas terkait, sehingga butuh waktu yang lama. “Ini semata-mata untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,” terangnya.

Proyek tersebut dikerjakan selama 140 hari kalender, dengan didampingi oleh TP4D. Sehingga pihaknya percaya jika pengerjaan proyek tersebut akan tetap berjalan dengan lancar. “Ini bahkan proyek dengan waktu yang sangat cepat pengerjaannya. Tapi kita optimis jika hasilnya tetap maksimal,” yakinnya.

Akhmad Sanhaji menegaskan, selama ini pelayanan untuk mengurus haji dan umrah tidak dilakukan di satu tempat. Karena memang kondisi ruangan yang tidak cukup di masing- masing dinas untuk melakukan pelayanan. Sehingga kedepan dengan adanya pelayanan satu pintu ini, membuat masyarakat bisa terbantu dalam menyelesaikan berbagai kebutuhan mereka.

“Jadi ini memang anggaran dari pemerintah pusat yang kita gunakan dalam meningkatkan pelayanan. Kedepan, dengan dibangunnya PLHUT ini, maka pelayanan yang kita lakukan bisa maksimal. Mengingat antusiasme masyarakat, baik yang hendak menunaikan ibdah haji dan umrah selalu bertambah dari tahun ketahun,” terangnya.

Proyek pembangunan akan selesai pada 9 Desember mendatang, baru kemudian akan dilanjutkan dengan pengadaan fasilitas ruangan. Dimana desain ruangan tidak jauh berbeda dengan lokasi pelayanan di kantor-kantor lainnya. “Gedungnya menghadap ke selatan dan berlantai dua. Dimana berbagai pelayanan akan bisa dilakukan, termasuk membayar iuran untuk naik haji, juga sudah kita sediakan loketnya,” tambahnya. (met)

Komentar Anda