GIRI MENANG-Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB Lalu Hadrian Irfani menyatakan partainya pada Pilkada Lombok Barat mendatang akan mengusung kader. Ada dua kader PKB yang saat ini mencuat yakni TGH Khudari Ibrahim dan H. Sulhan Mukhlis Ibrahim. “Insya Allah di lobar, kader yg akan kita usung,” kata Hadrian melalui pesan singkat, Kamis (19/10).
Namun pihaknya masih menunggu Keputusan DPP PKB. Hingga saat ini DPP belum memberikan keputusan terkait hal tersebut. DPP mempertimbangkan banyak hal, termasuk adanya surat dari PBNU yang merekomendasikan nama non kader, H. Fauzan Khalid. Surat NU ini menjadi pertimbangan DPP PKB.
Jika memang akan mengusung kader, lalu siapa yang akan diusung antara Khudari dan Sulhan? “ Satu di antara mereka (Khudori dan Sulhan) akan menempati posisi Cawabup,” jelasnya.
Seperti diketahui saat ini ada dua pasangan yang berkembang selain pasangan Fauzan Khalid- Hj. Sumiatun. Dua pasangan itu yakni HM. Izzul Islam-TGH. Khudori Ibrahim dan TGH. Hasanain Juaini-H. Sulhan Muchlis.
Seperti diketahui pula, Izzul yang juga Ketua DPW Partai Perindo NTB kuat kemungkinan akan diusung PDIP. Sementara Hasanain kuat kemungkinan didukung Partai Demokrat. Jika Izzul-Khudori diusung PDIP dan PKB, maka sudah cukup syarat mendaftar di KPU Lobar. Karena syarat minimal jumlah kursi di DPRD Lobar dari partai atau gabungan partai untuk bisa mengusung pasangan calon adalah 9 kursi. PKB memiliki 5 kursi dan PDIP 4 kursi. Sementara kalau Hasanain-Sulhan bila diusung Partai Demokrat dan PKB, kursinya masih kurang, karena Partai Demokrat hanya memiliki 3 kursi di DPRD Lobar.
Berkaitan dengan hal ini, Sulhan yang dikonfirmasi mengatakan, seandainya nanti DPP PKB memberikan amanat kepada dirinya untuk maju berdampingan dengan Hasanain, pihaknya siap mengikuti perintah partai. Tentu nanti tidak hanya antara Partai Demokrat dan PKB. Ada juga partai lain yang belum menyatakan sikap kepada Bakal Calon tertentu, akan bergabung dengan pihaknya. “DPP juga sudah menyuruh kami berdua siap-siap, saya dengan TGH. Khudori,” jelasnya.
Siap-siap ini dalam hal artian menyiapkan segala sesuatu untuk menjadi kontestan Pilkada. Misalnya saja finansial. Selain juga melakukan konsolidasi. “Kita ini pengantin. Siap dikawin paksa,” tutupnya.(zul)