
MATARAM — Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin mulai berkemas, dan bersiap meninggalkan Pendopo Gubernur NTB. Hal ini menyusul akan dilantiknya Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2024-2029 pada 20 Februari 2025 di Jakarta.
“Pak Pj sudah mulai beres-beres. Beberapa barang pribadinya juga sudah dikirim ke Jakarta secara bertahap,” ujar Kepala Biro Umum Setda NTB, Hendra Saputra, Senin (17/2).
Saat ini, Pemprov NTB tengah mempersiapkan Pendopo untuk menyambut Gubernur baru. Sejumlah perbaikan kecil dilakukan, terutama untuk memastikan fasilitas di Pendopo tetap dalam kondisi baik.
“Kami cek apa saja yang perlu diperbaiki. Sejauh ini tidak ada perbaikan besar, kami juga menunggu arahan dari Gubernur terpilih,” tambahnya.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada barang pribadi milik Lalu Muhammad Iqbal yang masuk ke Pendopo. Namun sebelumnya, Gubernur terpilih sudah sempat sowan ke Pj Gubernur NTB di Pendopo untuk berdiskusi mengenai transisi kepemimpinan.
Persiapan serupa juga dilakukan di Pendopo Wakil Gubernur NTB yang sudah lama tidak ditempati. Beberapa perbaikan kecil dilakukan agar siap digunakan oleh Indah Damayanti Putri setelah pelantikannya nanti.
“Kami siapkan secara bertahap, termasuk perabotan standar seperti tempat tidur dan ruang tamu,” jelasnya. Sementara itu, persiapan ruang kerja Gubernur dan Wakil Gubernur di kantor Pemprov NTB sudah selesai. Lalu Muhammad Iqbal dan Indah Damayanti Putri akan mulai bekerja segera setelah pelantikan pada 20 Februari 2025.
Menariknya, Gubernur NTB terpilih memilih untuk tidak menggelar banyak acara seremonial setelah pelantikan. Beberapa acara yang sebelumnya direncanakan dihapus, seperti syukuran di Taman Mini Indonesia (TMI) Jakarta dan Teras Udayana Mataram.
Hal ini dikarenakan setelah pelantikan, Lalu Muhammad Iqbal dijadwalkan langsung mengikuti retreat kepemimpinan di Magelang, Jawa Tengah, hingga 28 Februari 2025. Selain itu, pada 1 Maret sudah memasuki bulan suci Ramadhan, sehingga agenda seremonial dianggap kurang relevan. “Jadi tidak ada yang spesial, semua berjalan seperti yang seharusnya,” ujarnya.
Meskipun acara seremonial dikurangi, serah terima jabatan (Sertijab) tetap akan dilaksanakan. Saat ini, Pemprov NTB masih membahas teknis pelaksanaannya. Kemungkinan besar, Sertijab akan digelar bersamaan dengan Sidang Paripurna Pidato Pertama Gubernur NTB periode 2024-2029. “Sidang itu akan dilaksanakan setelah retreat, kemungkinan saat Ramadhan,” katanya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Gita Ariadi, sebelummya mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi Gubernur dan Wakil Gubernur. Untuk memastikan semua syarat terpenuhi, Pemprov NTB telah mengadakan pertemuan daring dengan pihak terkait.
“Medical check-up itu kebetulan Gubernur sedang berpuasa, jadi dokumen sudah siap. Termasuk Wakil Gubernur di Bima sudah dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan. Jadi semua persyaratan yang diminta sudah diurus oleh PIC,” jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada perayaan atau syukuran yang akan digelar. Agenda syukuran awalnya direncanakan di Teras Udayana dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, namun kemudian batal.
Pemprov NTB berencana mengadakan acara seremonial jika pelantikan dilaksanakan pada 6 Februari. Namun, karena jadwal diundur hingga 20 Februari dan langsung berlanjut ke retret sampai 28 Februari, rencana tersebut dibatalkan karena sudah mendekati bulan Ramadan. “Batal di Udayana sepertinya termasuk di Taman Mini tidak jadi. Kita menyesuaikan dengan situasi, cari cara yang lain,” timpalnya. (rat)